Bisnis.com, SINGAPURA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meyakini pemulihan total industri penerbangan Indonesia bakal berlangsung lebih singkat yaitu pada 2023.
Salah satu alasannya adalah mulai bergairahnya pasar penerbangan domestik seiring dengan suksesnya program mudik Lebaran 2022.
Menhub beralasan Indonesia adalah negara kepulauan besar yang juga tergantung pada konektivitas udara.
Dengan 70% penumpang angkutan udara adalah domestik, imbuhnya, hal itu menjadi modal kuat pemulihan industri aviasi berjalan cepat. Kondisi itu diperkuat vaksinasi Covid-19 dosis kedua telah mencapai 80%, dan dosis vaksin booster yang tersebar luas di seluruh Indonesia.
“Saya percaya bahwa industri penerbangan di Indonesia akan dapat bangkit kembali dalam waktu singkat,” katanya dalam diskusi panel bertema Reviving Aviation, Rebuilding Connections di ajang Changi Aviation Summit 2022, Selasa (17/5/2022).
Keyakinan pemulihan total industri aviasi pada 2023, lanjutnya, berbeda dengan prediksi International Civil Aviation Organization (ICAO) yang akan pulih seluruhnya pada 2024.
Baca Juga
Pada tahun ini, Menhub menambahkan industri aviasi bergerak ke tahap penyelesaian restrukturisasi utang setelah terdampak pandemi Covid-19. “Kalau selesai maka satu penyelesaian dagang dan memudahkan untuk mendapatkan pesawat,” tegasnya.
Budi Karya juga menyampaikan ada empat taktik yang mengantarkan program mudik Lebaran 2022 menggunakan pesawat udara berjalan sukses.
Dalam paparannya dihadapan lebih dari 300 peserta Changi Aviation Summit, Menhub menjelaskan Kemenhub berpikir out of the box untuk menghasilkan skenario terbaik mudik dengan selamat.
Oleh karena itu, Menhub berinisiatif menginstruksikan maskapai penerbangan menjalankan empat langkah. Pertama, mengoptimalkan pesawat yang ada untuk operasional akibat dari ditariknya banyak pesawat oleh perusahaan penyewaan pesawat (lessor). “Sehingga tuntutan udara yang tinggi transportasi selama musim Lebaran dapat ditampung,” tegasnya.
Kedua, meningkatkan frekuensi penerbangan domestik dengan tambahan penerbangan atau extra flight. Ketiga, memanfaatkan pesawat berbadan lebar untuk penerbangan domestik pada rute dengan permintaan penumpang cukup tinggi.
Keempat, meningkatkan jam pelayanan operasional bandara dan navigasi udara juga sebagai memastikan keselamatan penerbangan.