Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan memfasilitasi pendampingan terhadap 30.000 UMKM untuk aktif berjualan secara digital atau online di 13 kawasan prioritas.
Mendukung program tersebut, Jenahara, seorang pelaku UMKM Fesyen menilai di era digital saat ini memang sudah seharusnya para pelaku usaha khususnya UMKM untuk mengikuti perkembangan teknologi.
"Sekarang ini sudah era digital. Dulu orang belanja mungkin lebih senang offline, tetapi sekarang orang pengen yang cepat. Jadi mari kita manfaatkan teknologi," katanya dalam acara peluncuran, Jumat (13/5/2022).
Sebagai salah satu pelaku usaha, dia merasa UMKM harus terus belajar dan mengikuti perkembangan teknologi serta tidak merasa puas dengan pencapaian saat ini.
Era media sosial saat ini, sambung Jenahara, juga tidak boleh hanya dilihat sebagai media berjualan, melainkan kesempatan untuk meningkatkan branding dan mengenalkan produk sehingga bisa membuka pasar lebih luas lagi.
"Saya senang sekali dengan program ini kita juga diperkenalkan dengan para pelaku yang mau membantu kita sebagai pelaku UMKM bagaimana caranya kita bertemu dengan customer kita bukan hanya direct selling, tetapi juga jualan sampai keluar negeri, atau ke daerah-daerah dan lebih luas jangkuannya,” ujarnya.
Baca Juga
Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Eddy Satriya menyebut program adopsi teknologi Kemenkominfo ini merupakan momentum paling pas yang harus dimanfaatkan UMKM terutama untuk bertahan di era pandemi Covid-19.
"Khusus untuk UMKM dengan kondisi 97 persen tenaga kerja [yang terserap] serta memberikan kontribusi sebesar 60,42 persen pada Produk Domestik Bruto Nasional, tentu saja momentum ini tidak bisa dilepaskan begitu saja. Maka dari itu kami sangat mendukung program ini," ucap Eddy.
Sebagai informasi, program ini akan diberikan bagi produsen sektor pengolahan di 13 Kawasan Prioritas yaitu Sumatra Utara, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Timur, DI Yogyakartag Jawa Tengah, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat, Papua dan Papua Barat selama enam bulan mulai Mei hingga Oktober 2022.
UMKM yang jadi peserta pendampingan akan mendapatkan benefit berupa paket data selama 6 bulan, akses terhadap aplikasi agregator & aplikasi dan materi pembelajaran online/ learning management system, serta pendampingan gratis dari berbagai platform digital selama 6 bulan.
Sebelum dilakukan pendampingan, terlebih dahulu akan dilakukan penilaian level kebutuhan adopsi teknologi digital di kalangan UMKM yang terbagi atas 4 level yaitu level beginner, observer, adopter, dan leader.
Level Beginner adalah UMKM dengan dimensi bisnis & keuangan dan teknologi yang masih rendah. Observer adalah usaha-usaha yang telah dikelola secara relatif modern tetapi dengan tingkat penggunaan teknologi yang cenderung rendah.
Kemudian UMKM Adopter adalah usaha-usaha dengan tingkat adopsi dan pengetahuan teknologi yang cukup baik tetapi pengelolaan usaha masih cenderung tradisional. Sedangkan level Leader merupakan usaha-usaha yang telah dikelola secara relatif modern dan telah memiliki tingkat adopsi dan pengetahuan teknologi yang relatif tinggi.