Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) melaporkan sudah terjadi pergeseran pola konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dari Pertamax ke Pertalite dengan real octane number (RON) 90 jauh sebelum masa arus mudik lebaran.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) Alfian Nasution mengatakan pergeseran pola konsumsi BBM itu menyebabkan terjadinya kenaikan permintaan masyarakat pada BBM bersubsidi tersebut.
“Sebenarnya memang kami mengakui bahwasannya untuk Pertalite sudah ada shifting dari Pertamax ke Pertalite sebelum arus mudik ini,” kata Alfian saat konferensi pers penutupan posko sektor ESDM di Jakarta, Rabu (11/5/2022).
Momen peralihan pola konsumsi itu, kata Alfian, terjadi saat pemerintah memutuskan untuk menaikan harga Pertamax pada 1 April 2022. Kondisi itu dikhawatirkan bakal menggerus pasokan BBM bersubsidi itu di tengah masyarakat.
“Jadi ini terjadi ketika ada kenaikan harga Pertamax jadi sudah mulai shifting di situ beberapa persen begitu,” kata Alfian.
Berdasarkan laporan Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas, terjadi peningkatan permintaan yang signifikan untuk gasoline sebesar 26 persen secara nasional. Adapun penyaluran tertinggi terjadi pada 1 Mei 2022 atau satu hari sebelum Idulfitri yang mencapai 36 persen dari penjualan normal.
Sementara itu, pucak penyaluran untuk BBM jenis Pertalite dengan RON 90 sempat naik 46,2 persen terhadap torehan penjualan normal. Di sisi lain, penyaluran untuk gasoil turun sebesar 31,65 persen terhadap pencatatan selama penjualan normal.
Di sisi lain, penyaluran gasoline kembali meningkat 12 persen selama masa arus balik dengan permintaan tertinggi terjadi pada 5 Mei 2022 atau H+3 Idulfitri sebesar 29 persen terhadap penjualan normal. Adapun penyaluran gasoil turun 40 persen dari torehan penjualan normal.