Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) menyatakan kelancaran pelayanan pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2022 merupakan hasil dari kerja keras seluruh pemangku kepentingan sejak masa tahapan persiapan hingga pelaksanaannya di lapangan.
Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Pantja Dharma Oetojo mengatakan untuk penanganan infrastruktur jalan telah dilakukan sejak sebelum masa Ramadan dimulai. Menurutnya, dengan waktu yang tidak banyak, diperlukan kerja ekstra untuk bisa memastikan kemantapan jalan pada saat arus mudik dan balik.
Untuk infrastruktur jalan tol, pemerintah telah menyiapkan sejumlah ruas sejak 2019 silam dengan diselesaikannya Jalan Tol Trans Jawa dan juga Jalan Tol Trans Sumatra yang belum sempat digunakan pada mudik pada 2020 dan juga 2021.
"Artinya infrastruktur sudah cukup mendukung dan tinggal memastikan kondisinya baik. Waktu itu Menteri [PUPR] safari ke Sumatra, Cikampek, Tegal, Pansela untuk memastikan yang sudah dibangun dalam kondisi baik dan siap, beberapa juga memang ada yang mepet tapi semuanya diminta untuk menyiapkan kerja keras," kata Pantja kepada Bisnis, Senin (9/5/2022).
Dia mengatakan, Kementerian PUPR telah memberikan target kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), dan Kepala Balai untuk memastikan seluruh pengerjaan persiapan telah selesai pada H-10 Lebaran.
Untuk itu, pekerjaan persiapan dan perbaikan jalan dilakukan lebih ekstra mengingat waktu pemerintah memperbolehkan masyarakat mudik sejak diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga H-10 Lebaran tidaklah banyak.
"Teman-teman memang kerja keras tidak hanya di jam normal, lembur siang malam sampai pagi lagi, Sabtu, Minggu semuanya dipantau dengan ketat," jelasnya.
Secara umum, Pantja mengatakan kemantapan jalan tol dan jalan non-tol pada pelaksanaan arus mudik dan arus balik Lebaran tidak mendapatkan keluhan dari pengguna jalan.
"Kebetulan cuaca mendukung tidak ada banjir, longsor sehingga kondisi jalan kita bisa memberikan pelayanan mudik yang optimal," ungkapnya.