Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga Naik, Harga Rumah di Inggris Melonjak 10,8 Persen dalam Setahun

Harga rata-rata rumah di Inggris mencapai rekor baru di bulan April tetapi pertumbuhan akan melambat tahun ini karena inflasi dan suku bunga naik.
Properti residensial di London, Inggris, foto file Januari 2018./Reuters
Properti residensial di London, Inggris, foto file Januari 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Harga rata-rata rumah di Inggris mencapai rekor baru di bulan April tetapi pertumbuhan akan melambat tahun ini karena inflasi dan suku bunga naik.

Halifax, yang merupakan anak usaha dari Lloyds Banking Group, mengatakan bahwa harga rumah telah naik 10,8 persen dalam setahun, dengan nilai rata-rata menjadi £286.079. Halifax mengatakan harga rumah naik 1,1 persen pada April dibandingkan dengan Maret.

Harga rumah di Inggris telah meningkat selama 10 bulan berturut-turut dan mencapai rekor tertinggi sejak 2016. Hal tersebut diakibatkan oleh hambatan yang dihadapi ekonomi yang lebih luas tidak dapat diabaikan.

Kenaikan biaya hidup dan suku bunga yang lebih tinggi akan menekan anggaran rumah tangga, pemberi pinjaman hipotek diprediksi.

Pada hari Kamis (4/5/2022), Bank of England memperingatkan penurunan ekonomi karena menaikkan suku bunga ke level tertinggi dalam 13 tahun.

"Pemilik rumah dengan hipotek suku bunga tetap telah terlindungi dari kenaikan suku bunga sejauh ini," ungkap laporan Halifax.

Meski demikian, Russell Galley, direktur pelaksana di Halifax, mengatakan rasio harga rumah terhadap pendapatan sudah berada di level tertinggi dibandingkan dengan sebelumnya.

"Dengan kenaikan suku bunga dan inflasi yang semakin menekan anggaran rumah tangga, kemungkinan tingkat pertumbuhan harga rumah akan melambat pada akhir tahun ini," papar Galley, dikutip dari BBC, Minggu (08/05/2022).

Dalam jangka pendek, penjualan dan pembelian properti serta persetujuan hipotek masih di atas tingkat sebelum pandemi, dan Halifax memperkirakan pasar akan tetap kuat untuk saat ini.

“Harga rumah mengalami peningkatan karena jumlah orang yang ingin membeli properti lebih banyak daripada properti yang akan dijual,” katanya.

Permintaan terbesar adalah untuk rumah keluarga yang lebih besar, daripada properti yang lebih kecil seperti flat.

Sepanjang tahun 2021 lalu, harga untuk properti terpisah dan semi-terpisah telah meningkat lebih dari 12 persen, dibandingkan dengan hanya 7,1 persen untuk rumah susun, menurut angka Halifax.

Adapun peningkatan kas bersih untuk properti terpisah, di bawah £50.000 selama setahun terakhir, hampir lima kali lebih banyak daripada flat. Harga rata-rata rumah di London mencapai £537.896 - rekor baru untuk kota tersebut.

Kepala Penasihat ekonomi untuk EY Item Club Martin Beck, memproyeksikan, inflasi berdampak pada kemampuan konsumen properti untuk meminjam.

"Penekanan pada pendapatan riil dari inflasi yang tinggi berarti lebih sedikit orang akan mampu untuk meminjam jumlah yang diperlukan yang mereka butuhkan untuk membeli pada tingkat hipotek yang lebih tinggi,” terang Beck.

Dia mengatakan tekanan biaya hidup paling membebani rumah tangga berpenghasilan rendah, yang menyewa secara tidak proporsional, daripada mereka yang lebih kaya, terutama bagi pemilik properti atau calon pembeli di pasar.

“Mereka yang berpenghasilan cukup tinggi untuk dapat membeli properti lebih mungkin mengumpulkan tabungan yang tidak direncanakan selama pandemi untuk dimasukkan ke dalam deposito,” kata Beck.

Sementara itu, menurut Beck, dominasi hipotek suku bunga tetap berarti akan membutuhkan waktu untuk suku bunga hipotek yang lebih tinggi untuk mempengaruhi keuangan pemilik rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper