Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Diprediksi Bakal Naikkan BI7DRR 75 Basis Poin

Bank Indonesia (BI) diramal akan menaikkan BI-7DRRR secara total sebesar 75 bps menjadi 4,25 persen pada 2022.
Uang dolar dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (26/4/2022) Bisnis/Himawan L Nugraha
Uang dolar dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (26/4/2022) Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Federal Reserve System atau The Fed resmi mengumumkan kebijakan kenaikan suku bunga atau Fed Funds Rate (FFR) sebesar 50 basis poin (bps), dari 0,25-0,50 persen menjadi 0,75-1,00 persen serta mengantisipasi kenaikan berkelanjutan pada kisaran target tersebut.

Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Faisal Rachman memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan menaikkan BI-7DRRR secara total sebesar 75 bps menjadi 4,25 persen pada 2022 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni 3,50 persen.

Faisal mengatakan, seperti yang diharapkan, sikap The Fed lebih hawkish di tengah meningkatnya tekanan inflasi. Namun, pihaknya tetap melihat BI tak akan terburu-buru menaikkan BI-7DRRR.  

"Kami masih mengharapkan BI untuk mulai menaikkan BI-7DRRR di semester II/2022," kata Faisal dalam keterangan resminya, Kamis (5/5/2022).

Sebagaimana diketahui, melonjaknya harga komoditas global akibat konflik antara Rusia dan Ukraina telah mendorong kinerja ekspor Indonesia dan memperpanjang rangkaian surplus perdagangan.

Hal ini, kata Faisal, dapat mendukung kondisi neraca transaksi berjalan serta menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah sampai tingkat tertentu.

"Kondisi tersebut bisa memberikan ruang yang cukup bagi BI-7DRRR untuk bertahan di level 3,50 persen untuk beberapa waktu," jelasnya.

Menurut Faisal, BI akan menjaga stabilitas dengan meningkatkan rasio persyaratan cadangan (RRR) terlebih dahulu, dan mengurangi pelonggaran kuantitatif, sebelum menyesuaikan Bl-7DRRR. Oleh karena itu, Faisal berharap BI menjaga BI-7DRRR pada level saat ini di semester I/2022.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa waktu peningkatan BI-7DRRR akan sangat bergantung pada kondisi inflasi domestik yang diperkirakan akan meningkat secara fundamental dan substansial pada semester II/2022.

Sementara itu, Faisal melihat, BI akan melanjutkan  langkah-langkah makroprudensial agar tetap akomodatif pada 2022 guna mendukung pertumbuhan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper