Bisnis.com, JAKARTA — Federal Reserve System atau The Fed resmi mengumumkan kebijakan kenaikan suku bunga atau Fed Funds Rate (FFR) sebesar 50 basis poin (bps), dari 0,25-0,50 persen menjadi 0,75-1,00 persen serta mengantisipasi kenaikan berkelanjutan pada kisaran target tersebut.
Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Faisal Rachman memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan menaikkan BI-7DRRR secara total sebesar 75 bps menjadi 4,25 persen pada 2022 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni 3,50 persen.
Faisal mengatakan, seperti yang diharapkan, sikap The Fed lebih hawkish di tengah meningkatnya tekanan inflasi. Namun, pihaknya tetap melihat BI tak akan terburu-buru menaikkan BI-7DRRR.
"Kami masih mengharapkan BI untuk mulai menaikkan BI-7DRRR di semester II/2022," kata Faisal dalam keterangan resminya, Kamis (5/5/2022).
Sebagaimana diketahui, melonjaknya harga komoditas global akibat konflik antara Rusia dan Ukraina telah mendorong kinerja ekspor Indonesia dan memperpanjang rangkaian surplus perdagangan.
Hal ini, kata Faisal, dapat mendukung kondisi neraca transaksi berjalan serta menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah sampai tingkat tertentu.
"Kondisi tersebut bisa memberikan ruang yang cukup bagi BI-7DRRR untuk bertahan di level 3,50 persen untuk beberapa waktu," jelasnya.
Menurut Faisal, BI akan menjaga stabilitas dengan meningkatkan rasio persyaratan cadangan (RRR) terlebih dahulu, dan mengurangi pelonggaran kuantitatif, sebelum menyesuaikan Bl-7DRRR. Oleh karena itu, Faisal berharap BI menjaga BI-7DRRR pada level saat ini di semester I/2022.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa waktu peningkatan BI-7DRRR akan sangat bergantung pada kondisi inflasi domestik yang diperkirakan akan meningkat secara fundamental dan substansial pada semester II/2022.
Sementara itu, Faisal melihat, BI akan melanjutkan langkah-langkah makroprudensial agar tetap akomodatif pada 2022 guna mendukung pertumbuhan ekonomi.
BI Diprediksi Bakal Naikkan BI7DRR 75 Basis Poin
Bank Indonesia (BI) diramal akan menaikkan BI-7DRRR secara total sebesar 75 bps menjadi 4,25 persen pada 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : M. Nurhadi Pratomo
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
55 menit yang lalu
Ramalan Nasib United Tractors (UNTR) 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu
Industri Petrokimia Menanti Momentum Pemulihan Tekstil
8 jam yang lalu