Bisnis.com, JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi di kuartal I/2022 mencapai Rp282,4 triliun, atau tumbuh 28,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Adapun realisasi investasi senilai total Rp282,4 triliun ini terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp147,2 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp135,2 triliun.
Jika dilihat berdasarkan lokasi investasi gabungan PMA dan PMDN, posisi pertama realisasi investasi di triwulan I/2022 ditempati oleh DKI Jakarta sebesar Rp40,4 triliun, diikuti Jawa Barat Rp39,5 triliun, Riau Rp23,7 triliun, Jawa Timur Rp23,6 triliun dan Sulawesi Tengah sebesar Rp20,0 triliun.
Jika melihat dari PMA saja, Sulawesi Tengah berada di posisi pertama dengan realisasi investasi sebesar Rp18,9 triliun, diikuti Jawa Barat Rp18,3 triliun, DKI Jakarta Rp17,4 triliun, Riau Rp14,6 triliun dan Maluku Utara Rp10,8 triliun.
"Nah kalau PMA, Jawa Barat lebih hebat dari DKI Jakarta. Untuk investasi lobi internasionalnya lebih paten Jawa Barat nih daripada DKI untuk kuartal pertama," kata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Untuk PMDN, realisasi investasi periode Januari–Maret 2022 tersebar di wilayah DKI Jakarta sebesar Rp22,9 triliun, Jawa Barat Rp21,2 triliun, Jawa Timur Rp15,4 triliun, Kalimantan Timur Rp10,2 triliun dan Riau Rp9,1 triliun.
Kemudian berdasarkan wilayah, realisasi PMDN tertinggi pada kuartal pertama tahun ini ada di wilayah Jawa sebesar Rp72.88,4 miliar, diikuti wilayah Sumatera Rp33.721,5 miliar, Kalimantan Rp19.402,3 miliar, Bali dan Nusa Tenggara Rp4.992,1 miliar, Sulawesi Rp3.536,6 miliar, serta wilayah Maluku dan Papua Rp642,9 miliar.
Sementara, untuk realisasi PMA tertinggi ada di wilayah Jawa sebesar US$4.236,5 juta, diikuti wilayah Sumatera US$2.060,1 juta, Sulawesi US$1.966,7 juta, Maluku dan Papua US$1.095,8 juta, Kalimantan US$673,6 juta serta wilayah Bali dan Nusa Tenggara sebesar US$226,3 juta.