Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Investasi Kuartal I/2022 Tertinggi dalam 10 Tahun, Ekonom: Terdongkrak Lonjakan Harga Komoditas

Kondisi perekonomian yang semakin baik mendorong aktivitas konsumsi rumah tangga, termasuk juga investasi.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid dalam penandatanganan Nota kesepahaman (MoU) Jakarta, Jumat (27/8/2021).rn
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid dalam penandatanganan Nota kesepahaman (MoU) Jakarta, Jumat (27/8/2021).rn

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Investasi/BKPM mencatat realisasi investasi pada semester I/2022 sebesar Rp282,4 triliun, meningkat 28,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa realisasi tersebut merupakan yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir dengan pertumbuhan sebesar 16,9 persen jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Jika dirincikan, realisasi penanaman modal asing (PMA) pada kuartal I/2022 mencapai Rp147,2, tumbuh 31,8 persen yoy. Sementara itu, realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercatat sebesar Rp135,2 triliun, tumbuh 25,1 persen yoy.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal mengatakan realisasi investasi tersebut sejalan dengan kondisi perekonomian yang semakin membaik dibandingkan dengan periode tahun-tahun sebelumnya, terutama saat pandemi Covid-19 melonjak tinggi.

“Walaupun ada lonjakan Omicron [di kuartal I], kita lihat dampaknya ke ekonomi sudah semakin kecil, karena respon terhadap implementasi PPKM tidak terlalu dalam, dan masyarakat sudah beradaptasi dan vaksinasi sudah semakin luas,” katanya kepada Bisnis, Rabu (27/4/2022).

Faisal mengatakan, kondisi perekonomian yang semakin baik mendorong aktivitas konsumsi rumah tangga, termasuk juga investasi.

Menurutnya, realisasi investasi terlihat membaik di beberapa sektor, salah satunya sektor jasa yang selama pandemi Covid-19 mengalami penurunan atau kontraksi yang dalam.

Di samping itu, investasi di sektor manufaktur dan pertabangan juga masih terus melanjutkan tren perbaikan.

“Pertambangan misalnya, sejalan dengan harga komoditas pertambangan yang sangat tinggi, jadi investasinya akan terus tinggi,” jelasnya.

Dia menambahkan, peningkatan investasi di sektor manufaktur pun sejalan dengan perbaikan kinerja sektor tersebut, yang tercermin dari PMI manufaktur yang tetap berada pada zona ekspansif pada kuartal I/2022.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper