Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mudik 2022: Cegah Macet, Ganjil Genap hingga Satu Arah Disiapkan

Pemerintah telah menyiapkan rekayasa lalu lintas seperti Ganjil Genap hingga One Way untuk cegah macet saat mudik Lebaran 2022.
Kendaraan melintas di ruas tol Tangerang-Merak di Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (2/12/2021). Pemerintah akan menerapkan sistem ganjil genap di ruas jalan tol Tangerang-Merak, Bogor-Ciawi Cigombong, Cikampek-Palimanan-Kanci, Cikampek-Padalarang-Cileunyi mulai 20 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 untuk mencegah lonjakan mobilitas masyarakat melalui jalur darat pada periode Natal dan Tahun Baru 2022./Antara
Kendaraan melintas di ruas tol Tangerang-Merak di Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (2/12/2021). Pemerintah akan menerapkan sistem ganjil genap di ruas jalan tol Tangerang-Merak, Bogor-Ciawi Cigombong, Cikampek-Palimanan-Kanci, Cikampek-Padalarang-Cileunyi mulai 20 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 untuk mencegah lonjakan mobilitas masyarakat melalui jalur darat pada periode Natal dan Tahun Baru 2022./Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah, kepolisian, dan operator jalan telah menyiapkan berbagai rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kemacetan pada arus mudik Lebaran 2022. Hal tersebut dilakukan mengingat prediksi sebanyak 85,5 juta orang akan melakukan perjalanan mudik, dan 47 persen di antaranya menggunakan jalur darat.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi menyebut manajemen lalu lintas akan dilakukan dengan membatasi kendaraan angkutan barang, mengurangi penggunaan sepeda motor, serta penerapan sejumlah rekayasa lalu lintas seperti ganjil-genap dan one way.

Untuk pembatasan kendaraan angkutan barang, Kemenhub akan membatasi waktu pergerakan kendaraan angkutan barang pada 28 April sampai dengan 1 Mei 2022. Pada waktu tersebut, diprakirakan terjadi puncak arus mudik.

"Kita harapkan ada beberapa kendaraan dengan jenis komoditas tertentu yang tidak boleh menggunakan jalan tol maupun jalan nasional," terang Budi pada konferensi pers, Kamis (21/4/2022).

Lebih lanjut, Budi mengatakan akan memberikan waktu bagi kendaraan angkutan barang atau logistik untuk melintas di jalan tol maupun jalan nasional dari dini hari pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 07.00 WIB.

Pembatasan tersebut, lanjut Budi, diterapkan di beberapa jalan tol dan jalan nasional seperti tol Jakarta--Cikampek dan jalan nasional Jakarta--Cikampek. Kemudian, pembatasan juga diterapkan di jalan tol di Jawa Timur dan Sumatera, serta jalan nasional sampai dengan ke Bali dan Medan.

**"Kita harapkan kepada pengusaha terutama operator kendaraan truk untuk mematuhi, terutama yang tidak mengangkut komoditas yang diizinkan sesuai dengan Surat Edaran (SE) Kemenhub," ucap Budi.**

Selain itu, manajemen lalu lintas saat arus mudik dilakukan dengan membatasi penggunaan sepeda motor oleh pemudik. Berdasarkan survei Balitbang Kemenhub, 47 persen dari total pemudik akan menggunakan transportasi darat, di antaranya sepeda motor.

Saat ini, pemerintah telah mengantisipasi hal tersebut dengan menyediakan angkutan mudik gratis bagi masyarakat dan sepeda motor. Sekitar 21.000 penumpang diangkut dengan bus yang disediakan oleh pemerintah, dan disediakan angkutan truk untuk mengangkut sepeda motor pemudik dengan tujuan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

"Terakhir kemarin sudah penuh semua, jadi kuota sudah habis. Tinggal hari ini yang masih terbuka mudik gratis dengan kapal laut," jelasnya.

Terkait dengan rekayasa lalu lintas, ganjil genap dan one way akan diberlakukan secara paralel dengan pembatasan kendaraan barang atau logistik. Rekayasa lalu lintas nantinya akan diberlakukan sesuai dengan diskresi Korlantas Polri.

Kakorlantas Polri Irjen Pol Irfan Shantyabudi mengimbau agar masyarakat bisa mudik lebih awal sebelum 28 April, yang diprediksi menjadi puncak arus mudik, untuk menghindari kemacetan.

Mudik lebih awal dinilai bisa membantu mengurangi kemacetan pada hari dan waktu yang sama. Irfan menjelaskan bahwa daya tampung jalan terhadap kendaraan yang melintas dihitung dengan rasio perbandingan volume kendaraan dengan kapasitas jalan (VC Ratio). Supaya jalan bisa menampung kendaraan yang akan lewat, maka VC Ratio harus berada di bawah angka 1.

Sementara itu, Irfan menyebut 23 juta kendaraan roda empat atau mobil diprediksi melintas di jalan tol pada saat arus mudik tahun ini.

"Angka 23 juta [kendaraan roda empat], di jalan tol, itu berada di seputar angka [VC Ratio] hampir 1,9. Artinya, kendaraan tersebut dalam keadaan tidak bisa bergerak," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper