Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mandiri Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5,17 Persen Tahun Ini

Bank Mandiri memperkirakan Indonesia akan mencatat pertumbuhan sebesar 5,17 persen tahun ini, karena konsumsi swasta yang menguat seiring dengan pelonggaran PPKM.
Suasana gedung bertingkat dan perumahan padat penduduk di Jakarta, Rabu (31/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Suasana gedung bertingkat dan perumahan padat penduduk di Jakarta, Rabu (31/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - International Monetary Fund (IMF) menurunkan angka proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini sebesar 0,8 persen poin menjadi 3,6 persen.

Perlambatan pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak dari perang Rusia dan Ukraina yang masih terus berlangsung, yang berdampak pada melonjaknya harga komoditas yang akan mendorong kenaikan inflasi global.

Sejalan dengan itu, angka proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia diturunkan sebesar 0,2 persen poin menjadi 5,4 persen tahun ini.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan Indonesia akan mencatat pertumbuhan PDB yang lebih tinggi pada 2022 karena konsumsi swasta yang menguat seiring dengan pelonggaran PPKM.

“Dengan demikian, pulihnya permintaan akan mendorong kegiatan produksi dan investasi,” katanya, Rabu (20/4/2022).

Di samping itu, kebijakan fiskal yang tetap antisipatif, responsif, dan fleksibel, serta kebijakan moneter yang pro-stabilitas dan langkah-langkah makroprudensial yang pro-pertumbuhan menurutnya akan terus menopang pemulihan ekonomi.

Kenaikan harga komoditas pun, kata Faisal, akan mendukung kinerja ekspor, meski dapat menyebabkan inflasi yang lebih tinggi daripada yang diantisipasi selama pemulihan ekonomi, di mana inflasi tarikan permintaan diperkirakan akan meningkat.

Meski demikian, dia mengatakan, jika kenaikan inflasi gagal dikendalikan, maka akan ada risiko penurunan daya beli yang dapat melemahkan konsumsi sampai batas tertentu.

“Secara keseluruhan, kami masih memperkirakan bahwa ekonomi Indonesia dapat tumbuh sebesar 5,17 persen pada 2022,” kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper