Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden The Fed St. Louis Beberkan Kenaikan Suku Bunga 75 BPS Bisa Jadi Opsi

Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard mengungkapkan adanya opsi menaikkan suku bunga sebanyak 75 basis poin, lebih agresif dari perkiraan 50 basis poin, dalam memadamkan inflasi.
Gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Minggu (19/12/2021). Bloomberg/Samuel Corum
Gedung bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Minggu (19/12/2021). Bloomberg/Samuel Corum

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard mengatakan kenaikan suku bunga harus segera dilakukan menjadi sekitar 3,5 persen pada tahun ini dan tidak mengesampingkan opsi pengerekan 75 basis poin.

"Lebih dari 50 basis poin bukanlah titik acuan saya saat ini. Saya tidak akan mengesampingkannya, tetapi itu bukan acuan dasar saya sekarang," kata Bullard dalam presentasi virtual kepada Dewan Hubungan Luar Negeri pada Senin, seperti dikutip Bloomberg pada Selasa (19/4/2022).

Dia menambahkan, The Fed di bawah Alan Greenspan melakukan kenaikan 75 basis poin pada 1994 yang mengarah kepada ekspansi selama satu dekade.

Sebelumnya, Gubernur The Fed Jerome Powell telah memperingatkan kenaikan suku bunga sebesar 50 basis pada pertemuan 3 - 4 Mei mendatang.

Para pejabat memperkuat sikap hawkish untuk mengekang inflasi terpanas sejak 1981.

Bullard menggarisbawahi keinginannya agar suku bunga acuan mencapai sekitar 3,5 persen dengan menggunakan model John Taylor dari Stanford University yang menggunakan inflasi, tingkat pengangguran, dan perkiraan suku bunga netral untuk menghasilkan perkiraannya.

"Anda tidak bisa melakukannya sekaligus, tapi saya pikir kita harus mencapai level itu pada akhir tahun," kata Bullard.

Menurutnya, Komite Pasar Terbuka Federal harus bisa mencapai suku bunga netral segera. FOMC telah memperkirakan suku bunga netral di kisaran 2,4 persen.

"Kami ingin secepatnya netral. Saya bahkan sudah mengatakan kami ingin berada di atas netral pada awal kuartal ketiga dan mencoba untuk memberikan tekanan lebih lanjut pada inflasi pada saat itu," tandas Bullard.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper