Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Ingin Seperti China, Jepang Ikuti Langkah Hati-Hati Swedia dalam Kajian Yen Digital

Bank of Japan akan mulai mengaji penggunaan yen digital
Mata uang yen Jepang dan Dollar AS./Bloomberg
Mata uang yen Jepang dan Dollar AS./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bank of Japan akan mulai mengkaji penggunaan yen digital melalui studi hati-hati dengan mengikuti langkah seperti Swedia, ketimbang pengujian skala besar seperti di China.

"Penyelenggaraan di Swedia dan ekspansi untuk percobaan yang terencana lebih cocok bagi kami dibandingkan dengan pengujian skala besar China," kata Kepala Departemen Sistem Pembayaran BOJ Kazushige Kamiyama, seperti dilansir Bloomberg pada Selasa (19/4/2022).

Studi mengenai kerangka dan desain mata uang digital bank sentral (CBDC) perlu akan bekerja sama dengan bank sentral lainnya seperti Federal Reserve dan European Central Bank.

BOJ akan melanjutkan penelitiannya dengan hati-hati sambil memastikan kesesuaian dengan CBDC potensial lainnya.

Pada awal tahun ini, China memulai peluncuran skala penuh yuan digital untuk pengguna di Olimpiade Musim Dingin Beijing.

Bank sentral Swedia, Riksbank, fokus pada skala yang lebih kecil untuk meriset teknis, seperti menguji e-krona bisa cocok dengan sistem penyelesaian dengan penyedia pembayaran digital lainnya.

Namun, baik Riksbank maupun BOJ belum memutuskan penggunaan CBDC. Menurut BOJ, penggunaan ini tergantung dari masyarakat.

Kamiyama mengatakan sudah sewajarnya negara berkembang lebih antusias terhadap penggunaan uang elektronik ketimbang negara yang lebih maju dengan sistem pembayaran yang lebih mumpuni.

Apalagi ditambah dengan meningkatnya penggunaan nontunai selama pandemi dan minat yang besar terhadap aset digital seperti Bitcoin. Untuk itu, sejumlah bank sentral mulai menjajaki kebutuhan penggunaan uang elektronik.

Saat ini, sebanyak 87 negara yang merepresentasikan 90 persen ekonomi global tengah mengeksplorasi penggunaan CBDC. Angka itu dua kali lipat dari tahun 2020, menurut Atlantic Council, lembaga think tank di Washington.

Sebelumnya, Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda mengatakan keputusan itu kemungkinan akan dilakukan pada 2026.

BOJ telah merilis uang digital fase ke-2 pada bulan ini. Kamiyama memberikan sinyal bahwa akan ada kelanjutan uji coba fase berikutnya.

“Banyak bisnis sektor swasta meminta batasan ditetapkan untuk menghindari atau setidaknya menahan perpindahan modal besar-besaran ke CBDC dari catatan bank atau deposito,” kata Kamiyama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper