Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Author

Haryo Pamungkas

Kepala Divisi Pelayanan PT Jasa Raharja

Lihat artikel saya lainnya

OPINI: Mudik Lebaran yang Sehat dan Selamat

Bagi masyarakat yang akan mudik Lebaran tetap mengedepankan mudik sehat selamat dengan menggunakan moda angkutan yang aman dan menjaga tubuh tetap sehat.
Petugas memeriksa suhu tubuh dari pemudik saat tiba di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, Sabtu (15/5/2021)./Antara
Petugas memeriksa suhu tubuh dari pemudik saat tiba di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, Sabtu (15/5/2021)./Antara

Pandemi Covid-19 yang menimpa Indonesia sejak 2020 meluluhlantakan sendi-sendi kehidupan. Covid-19 bukan saja dikenal sebagai penyakit akan tetapi menjadi egineering penggerak “revolusi” sosial, ekonomi dan budaya, bahkan teknologi. Secara nyata kita rasakan bagaimana tatanan itu berubah sehingga benar jika disebut dengan new normal atau kenormalan baru.

Salah satu kenormalan baru adalah adanya pembatasan bersosialisasi, menjaga jarak, menghindari kerumunan, menggunakan masker dan banyak lagi protokol yang harus ditaati demi saling menjaga serta imbauan atau larangan tidak mudik dari pemerintah beberapa tahun lalu menjadi kesesakan semua pihak mengingat tradisi ini yang sudah mengakar kuat di hati masyarakat.

Upaya keras pemerintah dalam memerangi pandemi membuahkan hasil di mana angka kesehatan masyarakat membaik. Alhasil, Presiden RI Joko Widodo menyatakan masyarakat dapat mudik dengan syarat sehat sekaligus menetapkan hari libur nasional dan cuti bersama hari raya Idulfitri tahun 2022. Kebijakan ini benar-benar disambut dengan kelegaan semua pihak yang sudah merindukan untuk mudik dan silahturahmi dengan keluarga/kerabat.

Multi efek atas kebijakan pemerintah ini tentunya “membangunkan” semua stakeholder pada masa pandemi. Pemerintah yang bertanggung jawab atas kelancaran arus mudik bersiaga membuat persiapan dan regulasi turunan. Sedangkan pengusaha angkutan umum melihat sebagai peluang pasar baru untuk menggairahkan kembali usahanya.

Data Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan dalam tiga kali surveinya mencatat penambahan jumlah orang akan mudik pada lebaran tahun ini diprediksi sebanyak 85,5 juta orang. Sedangkan jumlah pemudik dari Jabodetabek diperkirakan 14,3 juta orang. (hariankompas @instagram dikutip 10/3/22).

Pergerakan orang banyak di waktu yang sama butuh tata kelola yang cermat untuk menjaga rakyat bisa tiba dengan selamat. Negara dengan segala otoritasnya harus bisa menjamin tertibnya hajatan besar ini. Sinergi, kolaborasi antarinstansi pemerintah/swasta serta sosialisasi kepada masyarakat menjadi bukti Negara hadir memberikan perlindungan kepada warga negaranya.

Kelancaran, ketertiban dan keselamatan mudik sehat tahun 2022 menjadi isu utama, pemerintah harus melakukan beberapa persiapan untuk menciptakan kondisi ini mengingat sudah 2 tahun kegiatan mudik terhenti pasti akan ada eforia dari masyarakat.

Untuk itu, beberapa catatan prioritas kerja pemerintah yang pernah disampaikan juga oleh ketua KNKT pada beberapa kesempatan adalah:

Pertama, memastikan kelaikan setiap armada angkutan umum darat, laut, udara serta kereta api yang akan dipergunakan sebagai moda angkutan mudik, yang selama ini tidak dijalankan lebih dari 1 tahun oleh karena kondisi pandemi untuk dilakukan pemeriksaan sesuai standar keselamatan.

Kedua, menertibkan beroperasinya angkutan penumpang tanpa izin di luar pengawasan dan pengendalian pemerintah khususnya terkait persayaratan teknis kendaraan/moda maupun pengemudinya yang dapat membahayakan penumpangnya dan orang lain.

Ketiga, kesiapan awak kendaraan umum khususnya pengemudi, nakhoda, masinis dll yang kemungkinan sudah lebih dari 1 tahun tidak bekerja selama masa pandemi perlu untuk dilakukan assessment ulang guna memastikan kelaikannya dalam mengoperasikan moda angkutan umum.

Keempat, mengajak masyarakat untuk mudik selamat dengan menggunakan moda angkutan yang aman seperti bus, kereta dll dan mengimbau untuk menghindari penggunaan sepeda motor.

Kesadaran keselamatan dalam angkutan mudik lebaran tahun ini tidak semata di tangan pemerintah saja, akan tetapi peran serta pengusaha/perusahaan swasta yang bergerak dalam layanan jasa angkutan umum turut serta menjaga keselamatan moda angkutan yang dikelolanya dan awak angkutan umum yang ditugaskan dipastikan dalam posisi fit dan proper.

Bagi masyarakat yang akan mudik tetap mengedepankan mudik sehat selamat dengan menggunakan moda angkutan yang aman dan menjaga tubuh tetap sehat. Mengimbau untuk menghindari penggunaan sepeda motor demi menjaga keselamatan diri serta keluarga. Kerinduan pulang kampung yang tertunda selama 2 tahun jangan sampai berakhir derita dan duka karena celaka di jalan raya.

Beberapa instansi pemerintah diantaranya Kementerian BUMN turut serta dalam menciptakan keselamatan mudik lebaran tahun ini dengan menyediakan fasilitas moda angkutan mudik gratis sebagai upaya menjaga keselamatan masyarakat untuk bisa mudik sehat dan selamat. Sasaran lain dari mudik gratis ini adalah memindahkan masyarakat pengguna sepeda motor ke moda angkutan yang lebih aman.

Data tahun 2019 jumlah korban kecelakaan lalu lintas yang disantuni Jasa Raharja pada periode 7 hari sebelum lebaran dan 7 hari setelah lebaran sebanyak 6.827 korban dengan rincian jumlah korban meninggal dunia sebanyak 1.384 korban dan luka-luka 5.443 korban.

Kita prihatin dengan angka ini, sudah cukup korban kecelakaan lalu lintas ini, semoga tidak ada korban lagi. di mudik tahun 2022. Mari cintai diri untuk melindungi negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper