Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin Perkirakan Surplus Neraca Dagang Melandai Tahun Ini

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) memprediksi peningkatan aktivitas impor akan rnmengoreksi surplus neraca perdagangan.
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) memprediksi surplus neraca perdagangan dalam negeri bakal terkoreksi pada Maret 2022 akibat peningkatan aktivitas impor yang signifikan pada awal tahun ini.

Tren kontraksi itu bakal berlanjut yang belakangan membuat surplus dagang melandai di tengah pemulihan ekonomi global.

Koordinator Wakil Ketua Umum III Kadin Bidang Maritim Investasi dan Luar Negeri Shinta W. Kamdani mengatakan peningkatan impor itu terjadi lantaran adanya momentum pemenuhan permintaan pasar domestik seiring dengan pelonggaran pembatasan mobilitas masyarakat.

Di sisi lain, nilai impor minyak dan gas diproyeksikan meningkat secara eksponensial akibat harga di pasar dunia yang tertahan tinggi.

“Sementara, kinerja ekspor yang tumbuh moderat yang lebih didorong oleh booming harga komoditas, khususnya CPO dan normalisasi kinerja ekspor manufaktur. Konsekuensinya, kemungkinan besar surplus perdagangan tidak bisa setinggi bulan-bulan sebelumnya,” kata Shinta melalui pesan WhatsApp, Kamis (14/4/2022).

Menurut dia, Indonesia tidak memiliki banyak produk ekspor yang mampu menggantikan barang-barang yang mengalami disrupsi pasokan. Adapun larangan impor dari Uni Eropa dan Amerika Serikat untuk barang-barang asal Rusia juga dinilai tidak berpengaruh besar untuk peningkatan volume dan nilai ekspor Indonesia.

“Di pasar global, salah satu produk ekspor kita yang dicari sebagai substitusi dari pasokan produk dari Ukraina atau Rusia adalah CPO yang menggantikan seeds oil yang diproduksi Ukraina dan menjadi bahan baku biofuel untuk mengurangi crude oil yang diekspor Rusia,” tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Perdagangan menegaskan kinerja neraca perdagangan bakal tetap menguat di tengah sentimen geopolitik global hingga paruh pertama tahun ini. Kemendag tengah menjajaki peluang perluasan ekspor ke Amerika Serikat dan Uni Eropa setelah terbitnya larangan impor sebagian besar komoditas asal Rusia.

Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kemendag Kasan mengatakan langkah itu dilakukan untuk menjaga kinerja neraca perdagangan tetap surplus di tengah beban inflasi dan ongkos perdagangan internasional yang relatif tinggi.

“Pangsa pasar Rusia di negara-negara tersebut merupakan peluang bagi produk ekspor Indonesia untuk diversifikasi pasar ekspor. Kemendag saat ini tengah menjajaki peluang pasar yang sebelumnya diisi produk Rusia,” kata Kasan melalui pesan WhatsApp, Kamis (14/4/2022).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper