Bisnis.com, JAKARTA - Tencent Holdings Ltd. memotong bonus dan kompensasi gaji untuk dua eksekutif puncaknya, yakni Presiden Martin Lau dan CEO Pony Ma untuk tahun 2021.
Keputusan ini ditenggarai terkait dengan tindakan keras Beijing terhadap sektor swasta dan penurunan saham perusahaan.
Total gaji Presiden Martin Lau turun 24 persen menjadi 323 juta yuan (US$50,8 juta) atau sekitar Rp726,4 triliun dari 427,7 juta yuan tahun sebelumnya, termasuk penurunan 32 persen dalam bonusnya menjadi 23 juta yuan, menurut laporan tahunan perusahaan.
Pony Ma, pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Tencent, menerima total pembayaran kompensasi gaji sebesar 44,1 juta yuan, turun 25 persen dari tahun sebelumnya. Ma memegang lebih dari 7 persen saham perusahaan yang memberinya kekayaan bersih sekitar US$39 miliar, menurut Bloomberg Billionaires Index.
Tencent adalah salah satu raksasa teknologi yang mendapat kecaman dari regulator China tahun lalu, ketika pemerintah memimpin tindakan keras terhadap perusahaan yang diduga melakukan praktik dan layanan monopolistik. Beijing juga membatasi jumlah waktu anak-anak dapat bermain game online dan memberlakukan pembatasan baru pada pendidikan online. Keduanya adalah bisnis penting untuk operasi Tencent.
Saham Tencent turun 19 persen selama tahun 2021, sementara saingannya Alibaba Group Holding Ltd. anjlok 49 persen. Kemarin, Kamis (8/4/2022), saham Tencent telah turun 16 persen.
Baca Juga
Tencent belum memberikan komentar apapun. Dilansir dari Bloomberg, Tencent menaikkan gaji untuk beberapa pos pekerjaan. Bahkan, biaya tunjangan karyawan - yang meliputi upah, bonus, penghargaan saham, dan biaya medis - melonjak 37 persen menjadi 95,5 miliar yuan pada 2021.
Dalam laporan tahunan, perusahaan mengungkapkan bahwa individu dengan bayaran tertinggi di perusahaan tidak termasuk direktur atau eksekutif senior. Satu orang dapat menghasilkan sekitar HK$1,599 miliar, sementara orang lain menghasilkan sekitar HK$1,589 miliar, setara dengan masing-masing US$204 juta dan US$203 juta atau Rp2,91 triliun dan Rp2,9 triliun.