Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Anjlok hingga di Bawah US$100, Ini Penyebabnya

Harga minyak jenis Brent terkoreksi 0,6 persen menjadi US$103,76 per barel. Sementara itu, minyak bumi jenis light sweet atau WTI turun harga menjadi US$98,72.
Anjungan minyak di Teluk Meksiko, AS/ Bloomberg
Anjungan minyak di Teluk Meksiko, AS/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak dunia kembali mengalami penurunan pada hari ini, Senin (04/02/2022), setelah sepekan lalu mengalami koreksi.

Harga minyak jenis Brent tercatat terkoreksi sebesar 0,6 persen sehingga membuat harganya menjadi US$103,76 per barel. Sementara itu, minyak bumi jenis light sweet atau WTI turun harga menjadi US$98,72.

Dalam seminggu terakhir, harga minyak Brent dan WTI anjlok masing-masing 11,89 persen dan 13,71 persen. Dilihat sebulan ke belakang, harga minyak turun 4,5 persen dan 8,19 persen. Meskipun begitu, minyak jenis Brent maupun WTI masih mencatat kenaikan lebih dari 30 persen pada tahun ini.

Dilansir Bloomberg, salah satu penyebab rontoknya harga minyak adalah lockdown di Negeri Tirai Bambu yang masih berjalan akibat merebaknya pandemi Covid-19 varian Omicron. 

Berdasarkan data resmi pemerintah kota, sebanyak 25 juta penduduk Shanghai menjalani lockdown dan 13.000 orang telah terinfeksi virus Covid-19 pada Senin (04/04/2022). Data pemerintah China menunjukkan bahwa virus tersebut adalah varian baru yang berevolusi dari varian Omicron cabang BA.1.1.

Berdasarkan data dari analis ANZ, Shanghai menyumbang sekitar 4 persen dari total konsumsi minyak di China. Sementara Rystad Energy memperkirakan konsumsi minyak di China bisa berkurang 200.000 barel/hari akibat pandemi Covid-19.

Penyebab lainnya harga minyak merosot tajam adalah keputusan pemerintahan Biden mengumumkan pelepasan besar-besaran minyak mentah dari cadangan strategis untuk memerangi harga energi yang akibat invasi Rusia ke Ukraina. Selain itu, Goldman Sachs Group Inc. memangkas perkiraan harga sambil tetap positif secara luas pada prospek minyak.

“Sepertinya langkah SPR AS mematahkan reli minyak mentah. Sedikit kelegaan di sisi pasokan secara alami memberi ruang bagi pasar untuk menerima kekhawatiran permintaan di balik berlanjutnya wabah dan lockdown di China," kata Pendiri Vanda Insights di Singapura, Vandana Hari.

Hal lain yang memicu turunnya harga minyak adalah pulihnya perjanjian nuklir 2015 dengan Iran setelah Teheran mengatakan bahwa perjanjian dengan AS itu hampir mencapai kesepakatan. Jika selesai, akan terbentuk pakta yang dapat meningkatkan ekspor minyak mentah resmi Iran, yang menambah pasokan minyak di pasar global.

Faktor lainnya yang membuat harga minyak turun adalah Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC), termasuk Rusia, yang mengurangi pembatasan produksi yang diberlakukan selama pandemi. Beberapa produsen tidak dapat memenuhi kuota mereka secara penuh.

Investor akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang perspektif OPEC+ khususnya Arab Saudi dalam beberapa hari mendatang ketika Saudi Aramco merilis harga jual resmi untuk kargo pemuatan Mei.

Sebuah survei Bloomberg terhadap para trader dan penyuling menyarankan penetapan harga kunci Arab Light grade ke Asia dapat naik ke rekor karena beberapa pembeli mencari alternatif untuk minyak mentah Rusia karena perang.

Rontoknya harga minyak mentah tersebut menjadi kabar baik sebab tekanan inflasi akibat kenaikan harga energi bisa mereda. Pasalnya, kenaikan harga minyak mentah tersebut, diikuti dengan kenaikan harga gas alam dan batu bara yang menyebabkan inflasi di Uni Eropa, dikhawatirkan akan memicu stagflasi atau stagnannya pertumbuhan ekonomi dengan inflasi yang tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper