Bisnis.com, SOLO - Indonesia sebagai Presiden G20 tahun ini mendorong adopsi transformasi digital dapat diterapkan hingga level mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian Eko S.A. Cahyanto mengatakan kerja sama dalam hal transformasi digital antarnegara diharapkan dapat menjadi salah satu kebijakan multilateral yang mendukung upaya kolektif dalam semangat kolaborasi di dalam G20.
"Kami telah menunjukkan komitmen sustainable furniture. Kami memang ingin mendorong industri 4.0 terutama bisa diadopsi oleh UMKM agar bertransformasi, naik kelas, lebih efisien, dan berdaya saing," ungkapnya pada Selasa (29/3/2022) malam dalam acara penyambutan delegasi Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) 2022.
Dirjen KPAII Kemenperin menyampaikan, saat ini dibutuhkan kebijakan industri yang bisa bersinergi dengan kebijakan perdagangan serta investasi untuk memaksimalkan peran industri, tidak hanya sebagai penggerak utama ekonomi, tetapi juga bagi inovasi.
“Sektor industi berpotensi menciptakan perubahan struktural dengan mengadopsi dan menggunakan inovasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas dalam Global Value Chains [GVCs],” kata Eko.
Sebanyak 41 delesagsi anggota G20 menghadiri pertemuan TIIWG 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian.
Baca Juga
Industrialisasi inklusif yang berkelanjutan melalui Industri 4.0 merupakan salah satu isu utama TIIWG yang dibahas dalam pertemuan pertama yang dilakukan di Kota Solo pada Rabu (30/3/2022).
Pertemuan ini menargetkan kerja sama dalam akselerasi penerapan industri 4.0 antar negara anggota G20 seperti meningkatkan produktivitas dan daya saing, mengurangi konsumsi energi dan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas sumber daya di dunia.