Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Mentah Melonjak, Tembus Level US$120 per Barel

Harga minyak mentah melonjak hingga tembus level di atas US$120 per barel. Ini penyebabnya!
Ilustrasi. Tanki penimbunan minyak./Bloomberg
Ilustrasi. Tanki penimbunan minyak./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah melonjak lebih dari satu persen menyentuh level di atas US$120 per barel pada hari Sabtu, (26/03/2022).

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei naik 1,4 persen, menjadi menetap di US$120,65 per barel. Adapun, Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman April juga naik 1,4 persen bertengger di harga US$113,90 per barel.

Penyebab kenaikan harga minyak tersebut adalah konflik Rusia dan Ukraina yang masih berlanjut. Selain itu, serangan kelompok Houthi ke kilang minyak milik Saudi Aramco turut memicu terkereknya harga minyak.

Yahya Sarea, Juru Bicara Militer Houthi Yaman mengaku telah menyerang fasilitas Aramco dengan roket. Sementara itu, kilang Ras Tanura dan Rabigh diserang drone. Sarea, dalam sebuah pernyataannya bahkan menambahkan bahwa serangan tersebut juga menargetkan sejumlah fasilitas vital di Riyadh, Arab Saudi.

Serangan itu terjadi selang lima hari setelah kelompok Houthi menembakkan rudal dan drone ke fasilitas desalinasi energi dan air Saudi, menyebabkan penurunan sementara produksi di kilang milik Aramco tersebut.

Sementara Arab Saudi dan Saudi Aramco yang dikelola negara, belum mengakui kebakaran itu. Kebakaran berpusat di depot bahan bakar yang sebelumnya ditargetkan oleh Houthi.

Presiden Lipow Oil Associates di Houston, Andy Lipow mencatat bahwa serangan Houthi menjadi lebih sering terjadi pasca sejumlah negara memboikot minyak Rusia.

"Pasar, yang sudah menghindari pasokan minyak Rusia, memiliki hal lain yang perlu dikhawatirkan dengan serangan Houthi yang berpotensi berdampak pada produksi Arab Saudi," kata Lipow dikutip dari CNN International, Sabtu (26/03/2022).

Serangan Houthi ke Arab Saudi mengundang kritik sejumlah negara. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Houthi melakukan perilaku destruktif saat Yaman sedang kelaparan.

“Pada saat para pihak harus fokus pada de-eskalasi dan membawa bantuan yang dibutuhkan untuk menyelamatkan hidup rakyat Yaman menjelang bulan suci Ramadhan, Houthi melanjutkan perilaku destruktif dan serangan teroris sembrono yang menyerang infrastruktur sipil,” tulis Blinken dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (26/03/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper