Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditanya Kapan Harga Komoditas Kembali Normal, Ini Jawaban Sri Mulyani

Sri Mulyani menyebut bahwa tingginya harga secara global membuat biaya produksi energi di dalam negeri turut meningkat. Pemerintah menggunakan kas negara 'menambal' biaya produksi itu agar dampak kenaikan harga energi tidak sampai ke masyarakat secara langsung.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan dalam konferensi pers Realisasi APBN 2021 di Jakarta, Senin (3/1/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan dalam konferensi pers Realisasi APBN 2021 di Jakarta, Senin (3/1/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Harga komoditas masih sangat tinggi seiring tingginya permintaan global tetapi pasokan terbatas, salah satunya karena konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Negeri beruang merah merupakan salah satu pemasok besar sumber energi, terutama bagi Eropa.

Hal tersebut menjadi pembahasan dalam gelaran CNBC Indonesia Economic Outlook 2022 yang berlangsung pada Selasa (22/3/2022). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menjadi salah satu narasumber di sana turut angkat suara terkait kondisi itu.

Sri Mulyani menyebut bahwa tingginya harga secara global membuat biaya produksi energi di dalam negeri turut meningkat. Pemerintah menggunakan kas negara 'menambal' biaya produksi itu agar dampak kenaikan harga energi tidak sampai ke masyarakat secara langsung.

Chairman CT Corp Chairul Tanjung, yang menjadi pemandu dialog kemudian bertanya kepada Sri Mulyani kapan harga energi dan komoditas akan kembali normal. Hal tersebut tentu menjadi pertimbangan besar bagi para pengusaha seperti Chairul dalam menentukan strategi bisnis.

"Diskusi dalam G20, kalau yang berantem saja [Rusia dan Ukraina] enggak tahu kapan berakhir, masa kita yang nonton tahu kapan terakhir [konflik itu sehingga dampak terhadap pasokan dan harga energi akan membaik]," ujar Sri Mulyani merespons pertanyaan itu, Selasa (22/3/2022).

Meskipun tidak terdapat kepastian kapan konflik Rusia dan Ukraina akan mereda sehingga harga komoditas kembali normal, menurut Sri Mulyani, Indonesia tetap harus menyusun strategi. Cepat atau lambatnya hal itu terjadi akan memengaruhi berbagai aspek, mulai dari beban keuangan negara, tingkat inflasi, hingga terhadap investasi.

"Kita harus tetap membuat berbagai skenario untuk menjaga [dari dampak tingginya harga energi]. Bukan berarti question mark [tidak jelas kapan harga akan normal] lalu kita tetap helpless dan hopeless," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper