Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Kartel Minyak Goreng, KPPU Sudah Panggil 20 Pelaku Usaha

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyatakan telah memeriksa 20 pelaku usaha terkait dugaan kartel minyak goreng.
Tim Satgas Pangan Sumatra Utara saat meninjau gudang produsen minyak goreng kemasan yang berada di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Jumat (18/2/2022). - Bisnis/Nanda Fahriza Batubara
Tim Satgas Pangan Sumatra Utara saat meninjau gudang produsen minyak goreng kemasan yang berada di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Jumat (18/2/2022). - Bisnis/Nanda Fahriza Batubara

Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terus melakukan penyelidikan terhadap para pelaku usaha terkait dugaan kartel yang menyebabkan harga minyak goreng melambung.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama KPPU Deswin Nur menyampaikan bahwa sejauh ini sudah 20 pelaku usaha yang diselidiki guna mengumpulkan data dan keterangan. Hingga saat ini, KPPU belum dapat memberikan hasil dari penyidikan karena masih dalam proses.

“Sudah sekitar 20 pelaku usaha yang dipanggil. Belum dapat kami sampaikan hasil atau temuan investigasi tersebut,” kata Deswin, Senin (21/3/2022).

Keterangan dan data dari pelaku usaha tersebut masih terus diproses untuk menemukan bukti dan pelanggaran yang dilakukan. KPPU pun tidak dapat menyebutkan satu persatu siapa saja pelaku usaha yang sudah dipanggil.

“Untuk minyak goreng, masih dalam proses pra penyelidikan. Proses pengolahan data dan informasi tengah dilakukan. Jadi belum ditentukan apa pasal yang diduga dilanggar atau siapa yang diduga melakukan pelanggaran,” lanjut Deswin.

KPPU juga belum dapat memastikan kapan penyidikan ini selesai, mengingat data dan keterangan masih terus diproses.

“Belum bisa dipastikan kapan selesai, tergantung pada data atau keterangan yang ada,” tutup Deswin. 

Penyidikan dilakukan karena sebelumnya ditemukan penimbunan minyak goreng. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi pun melihat adanya indikasi permainan kartel terhadap minyak goreng.

Lutfi pun menyebutkan stok minyak gorengsebenarnya cukup, tetapi realisasinya di lapangan minyak goreng sangat sulit didapatkan terutama merek-merek besar.

“Jadi spekulasi kami, ada orang yang mengambil kesempatan dalam kesempitan ini. Ini tiga kota ini satu industri ada di sana, kedua ada pelabuhan,” ujar Lutfi dalam siaran RDP virtual, Kamis (17/3/2022).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper