Bisnis.com, JAKARTA — Seluruh dunia tengah berjuang untuk bangkit dari krisis akibat pandemi Covid-19, termasuk Indonesia. Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto menilai, langkah-langkah yang diambil pemerintah untuk pulih sudah sesuai dengan struktur ekonomi dan tatanan sosial masyarakat Indonesia.
Adapun strategi pemerintah dalam Pemulihan Ekonomi Nasional mencakup berbagai tatanan ekonomi masyarakat. Mulai dari Jaring Pengaman Sosial, mendorong UMKM, penciptaan lapangan pekerjaan melalui reformasi struktural oleh Undang-Undang Cipta Kerja, hingga harmonisasi regulasi perpajakan sebagai bentuk transformasi dari sisi fiskal.
Selain itu, Airlangga dalam diskusi virtual yang diadakan Harvard Club of Indonesia, mengatakan bahwa pemerintah telah mempersiapkan sejumlah instrumen untuk pemulihan ekonomi post-pandemi mulai dari anggaran hingga proteksi sosial bagi masyarakat yang rentan terhadap economic shock akibat pandemi.
Pada 2020, anggaran penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional mencapai Rp695,2 triliun. Kemudian pada 2021, pemerintah meningkatkan anggaran sebesar Rp744,77 triliun. Sementara untuk tahun 2022, anggaran turun menjadi Rp455,62 triliun.
Tak hanya itu, pemerintah telah melakukan reformasi pada sejumlah regulasi, yang dapat menciptakan sebuah ekosistem yang lebih kondusif bagi pelaku usaha.
Airlangga mengatakan berkat strategi yang dilakukan pemerintah tersebut, Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 mencapai 3,69 persen meningkat cukup pesat bila dibandingkan dengan 2020 yang terkontraksi 2,07 persen.
"Indikator-indikator ekonomi Indonesia juga terus menunjukan tren yang terus meningkat, mulai dari Neraca Perdagangan yang positif, stabilnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat, hingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di pasar saham yang sempat menyentuh level tertingginya dalam 5 tahun terakhir di angka Rp6.992," ungkap Airlangga, mengutip siaran pers, Jumat (18/3/2022).
Tren positif pemulihan ekonomi Indonesia diyakini akan semakin kuat dengan adanya super cycle dari komoditas-komoditas primadona Indonesia. Sebagai tulang punggung perekonomian nasional, pemerintah akan terus mendukung pertumbuhan UMKM dan menjadikannya sebagai prioritas utama.
"Kita akan tingkatkan jumlah UMKM yang dapat naik kelas di Indonesia, termasuk menggenjot digital ekonomi," katanya.