Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah mengumumkan akan menyalurkan subsidi untuk minyak goreng curah sehingga harganya menjadi Rp14.000 liter.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan keputusan tersebut memperhatikan situasi global yang terjadi saat ini dimana terjadi kenaikan harga komoditas, termasuk minyak nabati.
“Pemerintah akan mensubsidi harga minyak sawit curah 14.000 per liter. Subsidi akan diberikan berbasis kepada BPDP-KS [Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit],” kata Airlangga dalam konferensi pers daring dari Kantor Presiden, Selasa (15/3/2022).
Sayangnya, Airlangga tidak menyebutkan Rp14.000 merupakan nilai subsidi atau Harga Eceran Tertinggi (HET). Hingga saat ini, HET minyak goreng curah senilai Rp11.000.
Lebih lanjut, dia menambahkan terkait harga minyak goreng kemasan lain akan menyesuaikan terhadap nilai keekonomian. Untuk itu, dia berharap dengan nilai keekonomian ini makan pasokan minyak goreng akan tersedia baik di pasar modern maupun tradisional.
“Bapak kapolri akan menjamin ketersdiaan pasokan,” jelasnya.
Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kemendag, harga minyak goreng curah masih tertahan tinggi di angka Rp16.000 per liter pada Senin (7/3/2022). Sementara itu, harga minyak goreng kemasan sederhana berada di angka RP16.600 atau mengalami kenaikan 0,61 persen dari posisi Rp16.500 pada Jumat (4/3/2022).
Di sisi lain, Kemendag melaporkan minyak goreng curah dan kemasan hasil domestic market obligation (DMO) itu sudah tersalurkan sebanyak 415.787 ke pasar hingga Selasa (8/3/2022). Artinya, distribusi minyak goreng murah hasil DMO itu sudah melebihi perkiraan kebutuhan konsumsi satu bulan yang mencapai 327.321 ton.