Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Gunawan Dianjaya Steel (GDST) Fokus Pasar Ekspor Eksisting

Produsen pelat baja PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (GDST) fokus menggarap pasar ekspor eksisting yakni Singapura dan Malaysia di tengah kendala rantai pasok.
Reni Lestari
Reni Lestari - Bisnis.com 14 Maret 2022  |  19:01 WIB
Gunawan Dianjaya Steel (GDST) Fokus Pasar Ekspor Eksisting
Karyawan PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. membongkar pelat baja, di Surabaya, Kamis (2/6/2016). - JIBI/Wahyu Darmawan

Bisnis.com, JAKARTA – Produsen pelat baja PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. (GDST) masih fokus menggarap pasar ekspor eksisting di tengah kendala rantai pasok akibat konflik Rusia-Ukraina.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan GDST Hadi Sutjipto mengatakan perseroan masih berupaya memenuhi permintaan pasar Singapura dan Malaysia.

"Belum ada perubahan pasokan ke pasar-pasar baru dampak perang. Kami tidak tahu ada laporan pemesanan slab [baja] dari Italia," kata Hadi kepada Bisnis, Senin (14/3/2022).

Pada 2022, GDST menargetkan pertumbuhan produksi pelat baja sebesar 12 persen. Perseroan mengalokasikan belanja modal hingga Rp100 miliar untuk mencapai pertumbuhan produksi itu.

Rinciannya, sebanyak Rp75 miliar untuk penyelesaian pabrik plate mill 2 yang diprediksi selesai pada 2023. Sementara sisa belanja modal Rp25 miliar akan digunakan untuk perawatan pabrik plate mill 1.

"Kami masih fokus menyelesaikan dua unit [ekspansi] pabrik yang masih belum selesai," ujarnya.

Kementerian Perindustrian mencatat, sepanjang tahun lalu konsumsi baja nasional yang dihitung dengan formula apparent steel consumption (ASC) naik 3,97 persen menjadi 15,7 juta ton, dari capaian 2020 sebesar 15,1 juta ton.

Tahun ini, produksi baja ditargetkan naik hingga 10 persen dengan catatan pengendalian impor dapat diperketat dan pertumbuhan ekonomi terjaga.

Adapun, produksi baja kasar sepanjang tahun lalu mencapai hampir 14 juta ton. Utilitas kapasitas produksi baja sepanjang 2021 telah membaik 13 persen mendekati 60 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

baja gunawan dianjaya steel Perang Rusia Ukraina
Editor : Amanda Kusumawardhani

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top