Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intip Strategi Pertamina Turunkan Emisi CO2 pada 2030

Pertamina berupaya menurunkan emisi CO2 untuk mencapai target net zero emission pada 2060.
Gedung Pertamina./Istimewa
Gedung Pertamina./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pertamina telah mempersiapkan percepatan transisi energi yang tertuang dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2020-2024 dalam rangka menurunkan emisi karbon dioksida (CO2) sebesar 29 persen pada 2030 untuk mencapai target net zero emission pada 2060.

Oki Muraza, Senior Vice President Research & Technology Innovation Pertamina, menerangkan untuk mendukung transisi energi di Indonesia Pertama telah mempersiapkan berbagai macam strategi. Strategi tersebut salah satunya dengan membuat road map jangka panjang tentang upaya penurunan emisi CO2.

"Pertamina sedang menyiapkan peta jalan untuk energi transisi ini melalui rencana jangka panjang 2020-2024,” ujar Oki pada acara Special Dialogue: Akselerasi Transisi Energi Dalam Perwujudan Ekonomi Hijau yang disiarkan oleh IDX Channel, Jumat (11/03/2022).

Selain itu, Pertamina juga telah menjalin kolaborasi dengan perusahaan migas asal Amerika Serikat, yaitu, ExxonMobil melalui pengembangan teknologi penangkapan karbon Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS), yang bertujuan untuk menurunkan emisi CO2.

Teknologi tersebut juga dapat diimplementasikan untuk menggejot produksi minyak melalui teknologi Enhance Oil and Gas Recovery (EOR) di sumur-sumur Pertamina, terlebih untuk sumur yang telah mature. Pertamina juga melakukan edukasi publik untuk mendorong penggunaan bahan bakar minyak yang ramah lingkungan, karena penyumbang emisi terbesar salah satunya berasal dari kendaraan bermotor bensin.

"Bisnis Pertamina juga diarahkan terus menerapkan aspek Environmental, Social & Governance (ESG). Kita membuat beberapa strategi inisiatif," sambung Oky.

Adapun strategi ESG yang akan diterapkan antara lain, peningkatan kapasitas geotermal sebagai listrik hijau di Indonesia dan pengembangan green hydrogen. Selanjutnya, Pertamina juga akan mengambil peran strategis dalam produksi dan pengembangan ekosistem baterai di Indonesia.

"Dari sini kami berusaha untuk menjamin tercapainya bauran energi tersebut membantu rantai pasokan migas yang terintegrasi dan aktif membangun portofolio dari EBT dengan menggunakan sumber daya di dalam negeri," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper