Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kena Efek Invasi Rusia ke Ukraina, Sri Mulyani Bilang Ekonomi Indonesia Bak Roller Coaster

Pemulihan ekonomi layaknya roller coaster. Di tengah proses pemulihan ekonomi pasca Covid-19, Indonesia kembali dihadapkan dengan dampak yang timbul akibat konflik antara Rusia dan Ukraina.
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati dalam acara Launching Simbara dan Penandatanganan MoU Sistem Informasi Terintegrasi dari Kegiatan Usaha Hulu Migas yang diadakan secara virtual, Selasa (8/3/2022)/Bisnis-Ni Luh Angela
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati dalam acara Launching Simbara dan Penandatanganan MoU Sistem Informasi Terintegrasi dari Kegiatan Usaha Hulu Migas yang diadakan secara virtual, Selasa (8/3/2022)/Bisnis-Ni Luh Angela

Bisnis.com, JAKARTA - Proses pemulihan ekonomi bisa dibilang naik turun layaknya roller coaster. Di tengah proses pemulihan ekonomi pasca Covid-19, Indonesia kembali dihadapkan dengan dampak yang timbul akibat perang antara Rusia dan Ukraina.

Hal tersebut bisa dilihat dari harga komoditas yang melambung tinggi. Harga batu bara yang dulu berkisar di US$80 per metrik ton (MT) kini mencapai US$400.

Contoh lain, harga minyak pada saat awal pandemi dan pada suasana geopolitik juga cukup jauh berbeda, dimana saat ini harga minyak melesat menjadi US$135 dari US$0 saat awal pandemi di 2020.

"Kalau Anda semuanya membayangkan, ini adalah economic roller coaster. Pada saat mereka menanjak tiba-tiba jatuh lagi, nanjak jatuh lagi," kata Sri Mulyani dalam Sosialisasi UU HPP di Jawa Tengah, dikutip Jumat (11/3/2022).

Ekonomi Indonesia yang menghadapi guncangan layaknya roller coaster membutuhkan instrumen yang mampu menstabilkan sosial, ekonomi, politik serta menjaga masyarakat dari ancaman kesehatan. Instrumen tersebut adalah APBN keuangan negara.

APBN bekerja keras dalam mengelola dinamika pemulihan ekonomi, Covid dan dinamika global. Kendati demikian, Sri Mulyani mengatakan APBN harus tetap dijaga kesehatannya.

Untuk itu, pemerintah perlu mencari alternatif lain agar APBN tidak terus menerus digunakan dan di eksploitasi, yang dapat menyebabkan APBN menjadi sumber penyakit di dalam negara.

"Ada negara yang mengalami hal itu. Argentina dan beberapa negara lain itu APBN, ekonomi dan politiknya juga sakit. Negara yang kondisi kesehatan keuangan negaranya ngga bagus, pasti akan menghadapi kompleksitas sosial politik," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper