Bisnis.com, JAKARTA - Konflik geopolitik akibat perang Rusia dan Ukraina sejak 24 Februari 2022 menyebabkan harga minyak dunia berfluktuasi, hingga mencapai di atas US$100. Fluktuasi harga minyak mentah inu berdampak pada kenaikan harga komoditas energi seperti BBM, LPG, hingga avtur.
Pada hari Kamis waktu setempat, harga minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak Mei terkoreksi 1,6 persen menjadi US$109,33 per barel. Untuk minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk kontrak April turun 2,5 persen menjadi US$106,02 per barel. Harga minyak ini turun setelah Rusia berjanji memenuhi kewajiban untuk memasok migas ke Eropa.
Irto Ginting, Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga menjelaskan, harga avtur memang disesuaikan secara berkala setiap 2 minggu. Hal ini juga telah dipahami oleh maskapai.
"Sudah rutin penyesuaiannya setiap 2 minggu. Jadi maskapai juga sudah paham kalau penyesuaiannya berkala," kata Irto dalam keterangan resmi, Jumat (11/3/2022).
Berdasarkan data terbaru dari Pertamina, harga avtur ditetapkan secara berbeda tiap wilayahnya. Misalnya, pada periode 1-14 Maret, harga avtur di Bandara Soekarno Hatta untuk penerbangan internasional dipatok US$76,9 sen per liter dan avtur penerbangan domestik ditetapkan Rp11.967,65 per liter.
Sementara itu, harga avtur di Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang juga mengalami peningkatan harga dari US$82,1 per liter atau Rp11.702 per liter pada periode 1-14 Desember, menjadi US$ 87,8 per barel atau Rp12.585 per liter.
Menurut Irto, penyesuaian harga yang sudah dilakukan mempertimbangkan harga minyak dunia, juga kurs dolar terhadap rupiah. Tetapi belum ada patokan berapa kenaikan yang terjadi secara rata-rata harga avtur di berbagai bandara di Indonesia.
"Penentuan harga juga sudah sesuai dengan ketentuan dari Keputusan Menteri ESDM," pungkasnya.