Bisnis.com, JAKARTA - FLYND, sebuah solusi operasional logistik end-to-end berbasis teknologi, menargetkan ekspansi penyediaan teknologi sistem manajemen transportasi ke seluruh armada angkutan pengiriman barang, yakni darat, laut, dan udara pada kuartal III/2022.
Saat ini, PT FLYND Teknologi Indonesia baru menyediakan solusi operasional logistik TMS untuk angkutan logistik darat saja. Teknologi tersebut ditujukan untuk membantu operasional logistik dari sisi pengelolaan pesanan barang hingga pelacakan pengiriman barang dan kurir/pengemudi.
Berdasarkan perkembangan penggunaan TMS hingga saat ini, CEO dan Co-Founder FLYND Okky Angga mengatakan bahwa perusahaannya sedang mengembangkan platform untuk bisa menjangkau angkutan logistik darat dan laut juga, pada tahun ini.
"FLYND berharap pada tahun ini, kita dapat memperluas jangkauan TMS kami untuk angkutan logistik laut dan udara. Dan kami, FLYND, berharap bisa menyediakannya untuk memajukan industri logistik bangsa," tutur Okky dalam siaran pers, Selasa (8/3/2022).
Okky menuturkan selama ini angkutan logistik terpecah baik laut, udara, parcel, kereta api, maupun ekspor-impor. Namun, setiap lini logistik itu memerlukan pengadaan end-to-end sistem yang terorganisir melalui sebuah platform digital yang dapat memadai.
Dia menceritakan bahwa saat pertama kali FLYND diluncurkan pada 2018, pelaku usaha logistik belum mengetahui atau terbiasa dengan sistem operasional berbasis TMS.
Bahkan, hingga saat ini, beberapa masih menjalankan proses logistik secara manual meskipun terdapat perkembangan seiring dengan berjalannya waktu, dan adanya dukungan dari pemerintah untuk digitalisasi industri Tanah Air.
Kendati demikian, Okky menyebut belum semua pelaku usaha logistik sudah terbiasa dengan memanfaatkan sistem teknologi yang tersedia.
Menurutnya, setelah para pelaku logistik terbiasa menggunakan sistem tersebut, maka FLYND baru akan bergerak ke poin selanjutnya yakni berekspansi ke moda logistik lainnya yakni laut, udara, dan bahkan jalur kereta api.
"Target kami adalah kuartal III/2022 untuk bisa mencakup TMS pada perjalanan non-darat, karena yang kita bangun betul-betul perancangan supply-chain dari hulu ke hilir. Jadi dalam satu platform FLYND, sudah kombinasi semuanya," ujarnya.
Terkait dengan jangkauan wilayah, saat ini platform FLYND sudah menjangkau jasa logistik di beberapa daerah, utamanya di Pulau Jawa dan Bali. Contohnya, Jabodetabek, Surabaya, Semarang, dan Bali. FLYND juga sudah digunakan pada kegiatan logistik di luar Jawa, seperti di Medan, dan Kendari.