Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bandara Kertajati Menolak Mati Suri

Bandara KJT telah melayani total 16 rute lepas landas dan mendarat per harinya. Total tercatat ada sebanyak 4.000 penumpang per hari.
Gedung Terminal Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati, Rabu (4/3/2018). Kementerian Perhubungan mengklaim proyek pembangunan sisi darat bandara tersebut sudah mencapai 91,07%./Bisnis-Rio Sandy Pradana
Gedung Terminal Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati, Rabu (4/3/2018). Kementerian Perhubungan mengklaim proyek pembangunan sisi darat bandara tersebut sudah mencapai 91,07%./Bisnis-Rio Sandy Pradana

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) optimistis masuknya investor, ACN Aero Teknik untuk membangun fasilitas bengkel pesawat (Maintenance Repair and Overhaul/MRO) bisa memulihkan kinerja pendapatan Bandara Kertajati yang tersendat selama pandemi Covid-19.

Selama ini, kondisi bandara berkode KJT tersebut sering diibaratkan seperti mati suri. Lantaran setelah diresmikan, ternyata jumlah pergerakan penumpang tak seperti yang diharapkan.

Imbas pandemi, operasi pesawat jet kembali dialihkan ke Bandara Husein Sastranegara di Bandung pada 2020 lalu. Masuknya investor akan memberikan secercah harapan bagi operator Kertajati untuk memacu pendapatan di luar sektor penumpang.

Direktur Utama BIJB Muhammad Singgih menjelaskan dengan kehadiran Kertajati Aircraft Maintenance, pihaknya akan mendapatkan sumber pendapatan baru. Pertama, sebutnya, yakni yang berkaitan dengan penyewaan lahan kepada ACN. Tak hanya itu, nantinya, pihaknya juga bisa memperoleh revenue sharing dari hasil beroperasinya MRO tersebut.

“Kami memulai dari yang sifatnya yang bisa kami lakukan. Kami lihat kondisi [BIJB]akan membaik sedikit demi sedikit dengan adanya program [kargo dan MRO] ini. Saat ini yang terbaik memang adalah kolaborasi. Karena nggak mungkin kami saat ini melakukan investasi. Kami sendiri sedang efisiensi biaya,” ujarnya, Jumat (4/3/2022).

BIJB mengalokasikan area seluas 84 ha untuk pembangunan hanggar dan fasilitasnya. Dari luas area yang dimiliki BIJB, ACN Aero Teknik akan memulainya dengan membangun 4 ha. Sisanya, BIJB mengaku terbuka kepada investor lainnya yang juga tertarik.

“ACN ini pasarnya sudah ada. Mereka akan menggunakannya lebih dulu untuk perawatan pesawat di grupnya. Pesawat di group ACN yang saat ini ada sekitar 14 pesawat. Di luar mereka, maskapai-maskapai lain juga bisa melakukan perawatan,” terangnya.

Sementara itu, BIJB memperkirakan dapat kembali melayani penumpang pesawat setelah jalan tol Cisumdawu beroperasi penuh pada Juni 2022.

VP of Commercial & Technical BIJB Ari Widodo menuturkan saat ini layanan penerbangan pesawat jet di bandara Kertajati masih dialihkan di Bandara Husein Sastranegara di Bandung. Namun, lanjutnya, ada kemungkinan bandara KJT dapat kembali melayani pesawat jet setelah aksel tol Cisumdawu rampung pada pertengahan tahun ini.

"Kemungkinan pemerintah akan memindahkan kembali penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara di Bandung ke Kertajati menunggu akses tol Cisumdawu beroperasi Juni 2022," ujarnya.

Sebagai informasi, setelah beroperasinya bandara Kertajati, pada 1 Juli 2019 seluruh operasional penerbangan domestik dengan pesawat jet di Bandara Internasional Husein Sastranegara dialihkan ke bandara KJT. Ari menyebut

Bandara KJT telah melayani total 16 rute lepas landas dan mendarat per harinya. Total tercatat ada sebanyak 4.000 penumpang per hari.

Namun, jumlah penumpang tersebut mengalami penurunan pada akhir 2019. Puncaknya, pada April 2020 tidak ada pergerakan penerbangan dan penumpang di bandara tersebut. Oleh karena itu, pemerintah mulai 20 Agustus 2020 mengalihkan penerbangan maskapai berjadwal rute domestik jenis jet ke Bandara Husein Sastranegara, Bandung.

Ari menyebut kendala besar yang berimbas kepada sepinya penumpang adalah jarak yang jauh dan akses transportasi yang cukup mahal ke bandara KJT. Saat ini, untuk menuju bandara KJT harus ditempuh lewat perjalanan darat selama dua sampai 3 jam lebih.

Namun, lanjutnya, apabila nantinya tol Cisumdawu beroperasi penuh, jarak yang ditempuh penumpang dapat dipangkas hingga menjadi 45 menit saja. Tentunya juga dengan tarif yang relatif terjangkau.

Pada tahap awal perpindahan kembali tersebut, BIJB juga akan secara perlahan membuka rute-rute yang gemuk.

"Kalau tol Cisumdawu beroperasi. Jumlah penumpang bisa di kisaran sebelumnya yakni 4.000 per hari. Namun karena masih pandemi mungkin sekitar 1.500 penumpang per hari," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper