Bisnis.com, JAKARTA - Miliarder terkenal George Soros memandang invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina memiliki kesamaan dengan upaya Uni Soviet merebut Ibu Kota Hongaria, Budapest, pada 1944.
Soros menyampaikan pandangan tersebut dalam artikel berjudul "We Must Stand with Ukraine, as They Stand with Us" yang dipublikasikan via situs pribadinya pada 26 Februari 2022.
"Warga Ukraina yang berani saat ini berada di garis terdepan dan mempertaruhkan hidup dari serangan gencar [Rusia] yang mengingatkan saya dengan Pengepungan Budapest 1944 dan Sarajevo 1993," tulis Soros seperti dikutip dari Russia Today, Senin (28/2/2022).
Menurutnya, baik negara-negara seperti Amerika Serikat, Kanada, negara Ini Eropa, Inggris, maupun negara lainnya mesti memberikan dukungan penuh kepada Ukraina.
Soros juga menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan serangan langsung terhadap negara merdeka bekas Uni Soviet.
Perlu dipahami, dalam artikel Russia Today mengenai pandangan Soros tersebut, dijelaskan juga latar belakang Siege of Budapest, di mana tentara Soviet mengepung kota tersebut ketika masih dikuasai oleh pasukan Nazi.
Saat itu, Soros sendiri masih berusia 14 tahun dan memiliki darah Yahudi yang kemudian berhasil lolos dari Nazi karena keluarganya menunjukkan identitas sebagai orang Kristen.
Di sisi lain, Putin menyebut tindakan Rusia sebagai upaya denazification dan demilitarization. Istilah denazification yang digunakan Putin sebenarnya cukup perlu dipertanyakan karena Nazi sendiri jatuh setelah Perang Dunia II berakhir pada 1945.