Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Dynamix (SMCB) & Semen Indonesia (SMGR) Pamer Teknologi Pengolahan Limbah ke Pemerintah Jepang

Solusi Bangun Indonesia, Produsen Dynamix dan Semen Indonesia menuturkan teknologi ini merupakan solusi jangka panjang untuk mengatasi persoalan limbah industri, sekaligus membantu memecahkan permasalahan sampah domestik yang dihadapi oleh pemerintah daerah.
Pabrik semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. di Narogong, Kabupaten Bogor./solusibangunindonesia.com
Pabrik semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. di Narogong, Kabupaten Bogor./solusibangunindonesia.com

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen semen Dynamix, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) yang berada di bawah grup PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), memamerkan sistem teknologi pengolahan limbahnya kepada delegasi pemerintah Jepang di Pabrik Narogong, Jawa Barat.

Direktur Utama Semen Indonesia Donny Arsal mengatakan, sebagai induk, perseroan terus berinovasi untuk memberikan nilai tambah dan manfaat berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan.

Salah satunya adalah ekonomi sirkular melalui teknologi pemanfaatan limbah industri dan sampah perkotaan untuk diubah menjadi energi alternatif terbarukan.

"Teknologi ini merupakan solusi jangka panjang untuk mengatasi persoalan limbah industri, sekaligus membantu memecahkan permasalahan sampah domestik yang dihadapi oleh pemerintah daerah," urainya, Senin (28/2/2022).

Berbagi nilai dan komitmen pada pembangunan berkelanjutan, Solusi Bangun Indonesia menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan semen asal Jepang, Taiheiyo Cement Corporation (TCC).

Sinergi SMGR, SMCB, dan TCC, akan semakin mendorong kontribusi perusahaan terhadap pencapaian SDGs, melalui pengembangan produk dan solusi yang ramah lingkungan termasuk optimalisasi penggunaan bahan bakar alternatif dari pemanfaatan limbah industri dan sampah perkotaan.

Unit bisnis pengolahan limbah SMCB, Nathabumi, telah menjadi mitra bagi pemerintah serta perusahaan di berbagai bidang industri dalam memberikan solusi dan inovasi pengelolaan limbah dan sampah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Salah satunya dengan menginisiasi fasilitas Refuse-Derived Fuel (RDF) pertama di Indonesia yang berlokasi di Cilacap, Jawa Tengah, bersama dengan Pemerintah Kabupaten Cilacap serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

Selain itu, SMCB juga berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pemanfaatan sampah domestik di TPST Bantargebang menjadi bahan bakar alternatif berupa RDF melalui metode landfill mining.

Sementara itu, Direktur Utama Solusi Bangun Indonesia Lilik Unggul Raharjo menambahkan ini merupakan cerminan dari komitmen mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.

"Kami menjadi inisiator dan operator resmi fasilitas RDF di Cilacap, Jawa Tengah, serta pengelolaan limbah dengan metode co-processing di pabrik semen kami dengan didukung fasilitas pre-processing GreenZone, Narogong. Dengan demikian, hasil dari seluruh pengolahannya bisa dimanfaatkan kembali tanpa menimbulkan pencemaran dan residu apa pun," katanya.

Minister for Economic Affairs and Development dari Kedutaan Besar Jepang di Indonesia Masato Usui mengatakan bahwa Jepang dan Indonesia telah memiliki sejarah panjang dalam kerja sama bilateral termasuk kerja sama bidang ekonomi yang tidak hanya dilakukan antara pemerintah, tetapi juga antara pelaku usaha.

“Pemerintah Jepang mendukung upaya-upaya kerja sama ini termasuk kerja sama yang dilakukan oleh SIG, SBI, dan TCC. Saya sangat menghargai kerja sama yang telah dibangun ini dan ingin melihat lebih banyak proyek yang dilakukan dan bagaimana teknologi Jepang berkontribusi pada ekonomi sirkular di Indonesia,” kata Masato Usui.

GreenZone (Fasilitas Pengelolaan Limbah Terintegrasi) merupakan fasilitas pre-processing limbah terintegrasi terbesar di Asia Tenggara yang dimiliki oleh PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. atau produsen semen Dynamix melalui unit bisnis pengolahan limbah Nathabumi, di Pabrik Narogong, Jawa Barat.

Dibangun di lahan seluas 5,2 hektar, GreenZone dibagi menjadi 3 area dengan total luas bangunan 2,3 hektar yang mampu mengelola berbagai jenis limbah baik B3 maupun non-B3 dalam bentuk padat, cair dan gas.

Dilengkapi dengan Laboratorium Limbah yang terakreditasi ISO 17025 dengan teknisi ahli dalam analisa limbah, GreenZone memiliki kapasitas pengelolaan limbah sebesar 160.000 ton per tahun yang diolah sebagai bahan bakar alternatif.

Sementara itu, metode Co-processing adalah metode pengelolaan limbah yang ramah lingkungan, menggunakan tanur semen milik PT Solusi Bangun Indonesia, Tbk yang bersuhu tinggi - sampai dengan 1.500°C - dan stabil, untuk memusnahkan limbah tanpa meninggalkan residu apa pun.

Limbah yang dapat diolah dengan cara ini antara lain limbah industri, bahan yang tidak memenuhi syarat, produk kadaluarsa serta jenis limbah lain yang tidak dapat didaur ulang dengan proses biasa.

Lebih lanjut, SMGR secara resmi menjalin kemitraan strategis dengan Taiheiyo Cement Corporation (TCC), Jepang, yang telah masuk dalam jajaran pemegang saham PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB), bagian dari entitas bisnis SIG.

Investasi yang dilakukan TCC adalah dengan mengakuisisi 15,04 persen kepemilikan saham SMCB senilai US$ 220 juta atau setara dengan Rp3,1 triliun.

SMCB menerima kunjungan Kedutaan Besar Jepang di Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA) di Pabrik Narogong, Jawa Barat, Jumat (25/2/2022).

Kunjungan yang bertujuan untuk melihat teknologi pengelolaan limbah dan sampah menjadi alternatif bahan bakar dan bahan baku yang dilakukan oleh SMGR, dihadiri oleh Minister for Economic Affairs and Development dari Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Masato Usui, beserta tim Kedubes Jepang di Indonesia dan JICA.

Sampah perkotaan dan limbah industri masih menjadi salah satu tantangan yang perlu dihadapi di Indonesia untuk mencapai target SDGs (Sustainable Development Goals) yang berhubungan dengan lingkungan dan sosial.

Meskipun beragam inisiatif telah dilakukan oleh pemerintah dalam menangani persoalan ini, perlu ada dukungan secara konsisten dari seluruh lapisan masyarakat dan juga para pelaku usaha di berbagai sektor guna menciptakan iklim yang ramah lingkungan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper