Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasokan Turun Hingga Perang Rusia-Ukraina, Bea Keluar CPO Naik 8,93 Persen

peningkatan harga referensi CPO disebabkan karena menurunnya pasokan akibat curah hujan yang tinggi di Indonesia.
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). /Bisnis-Arief Hermawan P
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). /Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan menaikkan harga referensi produk minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) untuk penetapan bea keluar (BK) sebesar US$1.432,24 per ton pada periode Maret 2022. Harga referensi tersebut meningkat sebesar USD$117,46 atau 8,93 persen dari periode Februari 2022, yaitu sebesar US$1.314,78 per ton.

Penetapan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 10 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.

“Saat ini harga referensi CPO telah jauh melampaui threshold US$750 per ton. Untuk itu, Pemerintah mengenakan BK CPO sebesar US$200 per ton untuk periode Maret 2022,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardhana melalui siaran pers, Sabtu (26/2/2022).

BK CPO untuk Maret 2022 merujuk pada Kolom 12 Lampiran I Huruf C Peraturan Menteri Keuangan No. 1/PMK.010/2022 sebesar US$200 per ton. Nilai tersebut tidak berubah dari BK CPO untuk periode Februari 2022.

Wisnu menambahkan peningkatan harga referensi CPO disebabkan karena menurunnya pasokan akibat curah hujan yang tinggi di Indonesia. Selain itu, terjadi penurunan jumlah tenaga kerja di perkebunan sawit Malaysia akibat pandemi.

“Serta kekhawatiran akibat adanya ketegangan politik yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina,” kata dia.

Di sisi lain, kebijakan kebijakan baru di Indonesia berupa pengaturan ekspor CPO dan Produk Turunannya serta kebijakan domestic market obligation juga dianggap sebagai pembatasan ekspor oleh negara tujuan. Hal ini membuat India belakangan menurunkan pajak impor CPO dari 7,5 persen menjadi 5 persen.

Sementara itu, harga referensi biji kakao pada Maret 2022 sebesar US$2.627,71 per ton meningkat 4,17 persen atau US$105,08 dari bulan sebelumnya, yaitu sebesar US$ 2.522,63 per ton.

Hal ini berdampak pada peningkatan HPE biji kakao pada Maret 2022 menjadi US$ 2.337 per ton, meningkat 4,61 persen atau US$103 dari periode sebelumnya, yaitu sebesar US$ 2.234 per ton.

“Sementara itu, peningkatan harga referensi dan HPE biji kakao dipengaruhi meningkatnya permintaan pasar akibat pemulihan yang ditandai dengan berkurangnya pembatasan serta adanya penurunan pasokan kakao akibat angin kering harmattan di Ghana,” kata dia.

Penurunan itu tidak berdampak pada BK biji kakao, yaitu tetap 5 persen. Hal tersebut tercantum pada Kolom 2 Lampiran I Huruf B Peraturan Menteri Keuangan No. 1/PMK.010/2022.

Untuk HPE produk kulit tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya sedangkan untuk produk kayu, terdapat beberapa perubahan HPE. BK produk kayu dan kulit tidak mengalami perubahan yang tercantum pada Lampiran II Huruf A Peraturan Menteri Keuangan No.1/PMK.010/2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper