Bisnis.com, JAKARTA - Mega Proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) Chevron hingga saat ini masih belum ada kelanjutan, meski PoD-nya telah disetujui pemerintah sejak 2008.
Proyek IDD saat ini mencakup dua area yaitu Gendalo dan Gehem direncanakan akan on stream pada kuartal IV tahun 2025. Proyek yang memiliki produksi mencapai 844 MMSCFD untuk gas alam dan minyak bumi 27.000 BOPD ini memiliki nilai investasi mencapai US$ 6,98 miliar.
Proyek IDD merupakan proyek pengembangan lapangan-lapangan gas di laut dalam di kedalaman laut antara 975 m–1.785 m yang dilakukan secara terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan gas pasar domestik dan Kilang LNG Bontang.
Sejak tahun 2020, Chevron menyatakan untuk tidak meneruskan proyek gas laut dalam yang berlokasi di Cekungan Kutai, Kalimantan Timur itu. Penyebabnya adalah karena proyek tersebut tidak masuk ke dalam portofolio global Chevron.
Deputi Operasi Satuan Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Julius Wiratno menyatakan, proyek IDD masih menunggu operator pengganti.
"Untuk proyek IDD ini update sekarang adalah operator Chevron Pacifik Indonesia masih sedang over mencari operator pengganti," ujar Julius.
Baca Juga
Hingga saat ini Chevron tengah mencari operator baru untuk pengembangan IDD selanjutnya.