Bisnis.com, JAKARTA - Subholding Upstream Pertamina melalui Regional Sumatra Zona 4 mengebor tiga sumur pengembangan untuk menggenjot produksi migas.
General Manager Zona 4 Agus Amperianto menuturkan ketiga sumur tersebut, yakni TMB-PA dan KRG-PA2 oleh Pertamina EP Prabumulih serta PMN-E oleh Pertamina EP Limau Field.
"Langkah agresif KKKS yang tergabung dalam Zona 4 Regional Sumatra Subholding Upstream tersebut dilakukan untuk memenuhi target produksi migas Zona 4, yaitu minyak 23.700 BPH dan gas 498 MMSCFD [million standard cubic feet per day]," ujarnya dalam siaran pers, Senin (21/2/2022).
Dia menuturkan tiga sumur pengembangan tersebut terletak di dua wilayah administrasi yaitu Kabupaten Muara Enim dan Kota Prabumulih, Sumatra Selatan. Rencana pengeboran yang sebelumnya telah dikoordinasikan dengan pemerintah daerah setempat, mendapat dukungan positif.
Agus menjelaskan pengeboran Sumur TMB-PA dilakukan pada 16 Februari 2022 menggunakan rig PDSI #20.2/EMSCOD2-M dengan perkiraan waktu selama 50 hari dan diproyeksikan menambah produksi minyak sebesar 250 Barel Perh Hari (BPH).
Sumur KRG-PA2 juga dibor pada hari yang sama dengan rig PDSI #32.2/N80UE-E. Adapun estimasi waktu pengerjaan 44 hari dan diproyeksikan menambah produksi minyak sebesar 140 BPH.
Selanjutnya pada 18 Februari 2022, Pertamina EP Limau Field melanjutkan pengeboran sumur PMN-E menggunakan rig PDSI #39.3/D1500-E/PDSI dengan estimasi pengerjaan 32 hari dan target produksi minyak 150 BPH dan gas 2 million MMSCFD.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Anggono Mahendrawan, mengungkapkan bahwa SKK Migas dan KKKS akan terus melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan produksi migas di wilayah Sumatra Bagian Selatan khususnya.
“Upaya ini dilakukan juga untuk mencapai bersama target produksi nasional dengan harapan kedepan ketahanan energi nasional dapat kita jaga bersama,” kata Anggono.
