Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura I (persero) atau AP I menetapkan strategi Rebuilding the Foundation and Expanding Business Portfolio pada tahun ini dengan optimisme meraih kinerja yang optimal dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Utama AP I Faik Fahmi menjelaskan upaya Rebuilding the Foundation dilakukan melalui penguatan peran perusahaan dalam ekosistem pariwisata dan mendorong upaya pemulihan terintegrasi serta meminimalkan dampak krisis Covid-19 bagi perusahaan.
Sementara itu, Expanding Business Portfolio dilakukan melalui pemanfaatan peluang lintas entitas untuk memperluas segmen dan pasar baru di luar bisnis inti perusahaan.
“Dalam usia AP I ke-58 tahun ini, setidaknya ada 23 inisiatif strategis dengan fokus utama pada business model innovation dan technology leadership untuk dapat bertahan di masa pandemi dan 2 program strategis yang signifikan dijalankan perusahaan di tahun 2022 yaitu Business Turnaround & Financial Restructuring,” ujarnya melalui siaran pers, Minggu (10/2/2022).
Adapun dalam program Business Turnaround, perusahaan akan menjalankan kebijakan strategis dengan mengoptimalkan upaya revenue enhancement dan cost leadership untuk mendukung ketahanan dan mendorong penyehatan keuangan perusahaan.
Adapun untuk program Financial Restructuring, perusahaan akan melakukan upaya-upaya untuk menjaga ketahanan finansial serta melakukan revitalisasi bisnis anak perusahaan sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan dan memberikan kontribusi optimal bagi pertumbuhan bisnis perusahaan.
AP I juga akan mendukung semangat pembangunan yang tertera pada rencana strategis Kementerian BUMN dan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) selaku BUMN Holding Aviasi & Pariwisata.
Pada tahun ini, Angkasa Pura I menargetkan total pendapatan usaha mencapai Rp4,882 triliun atau meningkat 44 persen dibandingkan pada tahun 2021 sebesar Rp3,379 triliun (unaudited).
Target tersebut meliputi pendapatan aeronautika mencapai Rp2,089 triliun atau tumbuh hingga 51 persen dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp1,380 triliun (unaudited), pendapatan non aeronautika mencapai Rp2,577 triliun atau meningkat 39 persen dibandingkan tahun lalu, dan pendapatan lainnya & keuangan mencapai Rp 216 miliar atau meningkat 46 persen dibandingkan tahun lalu.