Bisnis.com, JAKARTA - Truk over dimension over Loading (ODOL) marak di jalan tol diduga karena adanya pengusaha nakal tanpa adanya usaha pemberantasan yang konsisten.
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Djoko Setijowarno menduga para pengusaha akan tetap nakal jika upaya pemberantasan truk ODOL tidak dilakukan secara konsisten. Dengan begitu, dia optimistis target yang ditetapkan pemerintah yakni Zero ODOL 2023 bisa tercapai.
"Karena kalau berhenti, pengusaha anggapnya [pemerintah] paling main-main saja. Sebenarnya, pengusaha-pengusaha itu nakal," jelasnya, Selasa (15/2/2022).
Djoko menyebut bahwa truk ODOL juga ada yang ikut mengangkut material untuk pengerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah.
Pengamat transportasi tersebut mewanti-wanti agar PSN lain ke depannya tidak menggunakan truk ODOL. Utamanya, proyek-proyek besar seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.
"Semua PSN itu menggunakan truk ODOL. Saya bilang jangan diulangi lagi untuk proyek IKN [Ibu Kota Negara]. Harus komitmen mulai dari sekarang, IKN tidak menggunakan truk ODOL," tegasnya.
Menurut Djoko, jumlah truk ODOL yang melanggar aturan semakin banyak selama dua tahun pandemi Covid-19.
Djoko bahkan mengklaim bahwa melintasnya truk ODOL di jalan tol tidak hanya terjadi di daerah Jawa saja, namun sudah merambat ke daerah-daerah lainnya.