Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Maskapai Internasional Ramai-ramai Teken Pesanan Pesawat Kargo

Maskapai Timur Tengah mengumumkan kesepakatan pada Singapore Airshow pada Rabu (16/2/2022). Singapore Airlines juga telah memastikan pemesanan pesawat kargo atau freighter pada hari yang sama.
Pesawat Kargo Volga-Dnepr Group. Istimewa
Pesawat Kargo Volga-Dnepr Group. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Permintaan pesawat kargo meningkat seiring dengan kesepakatan sejumlah maskapai internasional, termasuk Etihad Airways sebanyak tujuh unit Airbus SE A350.

Maskapai Timur Tengah mengumumkan kesepakatan pada Singapore Airshow pada Rabu (16/2/2022). Singapore Airlines juga telah memastikan pemesanan pesawat kargo atau freighter pada hari yang sama.

Kontrak pembelian ini menambah deretan komitmen dari Air Lease Corp., raksasa logistik Prancis CMA CGM Group dan Air France-KLM untuk model pesawat berbadan lebar.

Pesawat baru itu akan menambah armada Etihad yang terdiri dari lima pesawat penumpang A350-1000, menurut pernyataan itu.

Maskapai ini sempat mengurangi pesanan besarnya untuk jet penumpang A350 pada 2019 sebagai bagian dari restrukturisasi, tetapi dijadwalkan menerima 15 armada tambahan.

Namun, tidak ada penjelasan apakah salah satu dari komitmen yang tersisa itu akan dialihkan untuk pesanan freighter.

Chief Executive Officer Etihad Tony Douglas sebelumnya mengatakan bahwa perusaahaan hanya akan mengoperasikan 12 pesawat penumpang A350.

Adapun seri A350F akan memainkan peranan penting bagi strategi jangka panjang Etihad untuk kargo dan memenuhi target pengurangan emisinya.

Airbus SE mengandalkan strategi emisi yang lebih rendah sebagai nilai jual untuk pesawat barang A350 lanteran berusaha masuk ke segmen pasar yang telah lama didominasi Boeing Co.

Produsen pesawat asal Eropa ini membukukan kenaikan pesanan dari wilayah Asia Pasifik lebih dari 17.600 pesawat baru untuk dua dekade ke depan.

Sekitar tiga per empat pesanan baru ini berasal dari kategori pesawat kecil, seperti tipe A220 dan A320.

Pesawat kargo juga tengah banyak diminati untuk mengimbangi kebutuhan armada regional yang naik dua kali lipat pada 2040, kata Airbus.

Airbus meyakini sebanyak lebih dari 40 persen permintaan akan berasal dari Asia Pasifik.

China menjadi sumber pertumbuhan utama setelah jeda panjang terkait dengan strategi nol-Covid negara itu, kata Airbus. Sementara itu India dan negara berkembang lainnya seperti Vietnam menjadi magnet lainnya.

"Kami masih berharap bisa menyelesaikan transaksi dengan pelanggan China. Ada banyak tekanan pada mitra kami di China untuk menghadapi risiko tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya," ungkap Chief Commercial Officer Airbus Christian Scherer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper