Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Melambung, Kebutuhan Aluminium Foil Tetap Stabil

Permintaan tidak surut karena keandalan aluminium foil belum dapat tergantikan oleh bahan lain, terutama untuk pengemasan yang membutuhkan kekedapan tinggi seperti susu bubuk dan obat-obatan.
Produksi alumunium can di Afrika/ Bloomberg
Produksi alumunium can di Afrika/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Kebutuhan kemasan aluminium foil oleh industri obat dan makanan tetap tinggi seiring reli harga aluminium di pasar global sejak 2020.

Purnomo Wijaya, Sekjen Asosiasi Industri Kemasan Fleksibel Indonesia (AIKFI) atau Rotokemas mengatakan permintaan tidak surut karena keandalan aluminium foil belum dapat tergantikan oleh bahan lain, terutama untuk pengemasan yang membutuhkan kekedapan tinggi seperti susu bubuk dan obat-obatan.

"Aluminium foil belum bisa tergantikan untuk kualitas pengamanannya terhadap bahan yang dikemas, karena aluminium adalah salah satu bahan baku kemasan yang terbaik," kata Purnomo kepada Bisnis, Rabu (16/2/2022).

Dia menuturkan secara umum, kenaikan harga aluminium di tingkat dunia juga berdampak ke pelaku industri di dalam negeri. Namun, lanjut Purnomo, kenaikan itu masih dapat diantisipasi dengan penyesuaian biaya produksi maupun harga jual.

Hal itu tak lepas dari persentase aluminium foil terhadap keseluruhan produksi kemasan fleksibel yang diperkirakan hanya di bawah 5 persen. Sedangkan, aluminium foil berkontribusi sekitar 20 persen terhadap total biaya material.

Sementara itu, terkait dengan proyeksi pertumbuhan kemasan fleksibel, Purnomo memproyeksi akan ada perbaikan kondisi pasar dibandingkan tahun lalu yang cenderung stagnan. Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen, maka ekspansi industri kemasan fleksibel juga berada pada kisaran itu.

Pertumbuhan industri kemasan, lanjutnya, akan sangat bergantung pada daya beli dan kinerja fast moving consumer good (FMCG).

"Karena kami ini industri supporting. Kalau sekarang customer kami stagnan, kami juga tidak bisa tumbuh. Kalau penjualan mereka meningkat, tentunya kami juga ikut," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper