Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Truk ODOL Sudah Kebablasan, Teknologi Weight in Motion Bisa Dicoba

MTI menyebut peredaran truk ODOL di jalan sudah kebablasan, sehingga mendorong penggunaan teknologi Weight in Motion.
Truk sarat muatan atau over dimension over load (ODOL) melintas di jalan Tol Jagorawi, Jakarta, Selasa (14/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Truk sarat muatan atau over dimension over load (ODOL) melintas di jalan Tol Jagorawi, Jakarta, Selasa (14/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong optimalisasi penerapan teknologi Weight in Motion (WIM) untuk menjaring truk over dimension over loading atau ODOL. Hal tersebut guna menekan angka pelanggaran truk ODOL.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Djoko Setijowarno menilai upaya penjaringan truk ODOL akan lebih efektif dengan menggunakan WIM. Penegakan hukum oleh kepolisian di berbagai titik belum maksimal karena terhalang keterbatasan sumber daya manusia (SDM).

"Polisi juga dimintai bantuan tapi SDM-nya terbatas. Ditarik dari jembatan timbang untuk [penanganan] pandemi. Sudah terjun bebas mereka [truk ODOL yang melanggar aturan] itu. Ditambah lagi oknum-oknum masih jadi pelindung. Jadi kebablasan," jelas Djoko, Selasa (15/2/2022).

Dia menyarankan penerapan WIM pada jembatan timbang lebih dioptimalkan. Terutama, jika bisa diintergasikan dengan sistem penegakan hukum dari kepolisian yakni Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).

"Jadi, alat timbang WIM ditaruh di jalan saja, seperti yang sudah dipasang di Tol Cipali. Jadi tidak usah pakai petugas, mereka tinggal lihat saja kalau lebih [muatannya] nanti akan tercatat. Nanti itu dihubungkan sama ETLE polri. Jadi, kalau Polri mau menindak ya silahkan di sana," jelas Djoko.

Selain itu, Djoko menilai penerapan WIM dapat menghemat biaya yang dikeluarkan untuk menjaring truk ODOL. Biaya yang dibutuhkan untuk mendorong penerapan WIM lebih murah dari opsi untuk memperbesar jembatan timbang.

Djoko menyebut saat ini kapasitas jembatan timbang di Indonesia sudah kewalahan dalam menerima truk ODOL yang melintas. Apalagi, truk ODOL yang melintas di daerah Jawa dan Sumatera.

"WIM itu harganya sekitar Rp4 miliar. Nah, kita hitung untuk memperluas jembatan timbang itu berapa butuhnya. Rp4 miliar tidak cukup untuk melebarkan jembatan timbang karena kebutuhannya mencapai 3.000 SDM. Bisa tidak lima tahun memenuhi gaji 3.000 orang," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper