Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konflik Rusia-Ukraina Surutkan Pasokan Gas, Begini Dampaknya ke Industri Domestik

Gas alam sebagai bahan bakar industri telah dijamin ketersediaan dan harganya melalui harga gas bumi tertentu (HGBT) US$6 per MMBTU meski baru terbatas pada tujuh sektor industri saja.
Tentara Angkatan Darat Amerika Serikat Divisi Airborne ke-82 berjalan menuju pesawat udara yang akan bertolak ke Eropa Timur di Fort Bragg, Carolina Utara, Amerika Serikat, Senin (14/2/2022). Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengirimkan sebanyak 3000 tentara tambahan guna memperkuat NATO di Eropa Timur untuk mengamankan Ukraina jika klaim serangan Rusia benar-benar terjadi./Antara-Reuters
Tentara Angkatan Darat Amerika Serikat Divisi Airborne ke-82 berjalan menuju pesawat udara yang akan bertolak ke Eropa Timur di Fort Bragg, Carolina Utara, Amerika Serikat, Senin (14/2/2022). Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengirimkan sebanyak 3000 tentara tambahan guna memperkuat NATO di Eropa Timur untuk mengamankan Ukraina jika klaim serangan Rusia benar-benar terjadi./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Konflik Rusia-Ukraina berpeluang memperketat pasokan gas alam dunia yang dapat merembet ke kenaikan harga, dengan peningkatan permintaan dari Uni Eropa. Situasi ini sedikit banyak bakal berdampak pada industri pengguna di dalam negeri, baik yang memanfaatkan gas sebagai utilitas maupun bahan baku.

Sekjen Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar Budiyono mengatakan kenaikan harga gas dunia sejauh ini memang mempengaruhi pasokan bahan baku di industri petrokimia. Namun demikian, dampaknya masih bisa dikompensasi dari sumber bahan baku lain seperti minyak mentah dan kondensat.

"Ada [dampak kenaikan harga gas ke bahan baku], tetapi kami masih terbantu oleh feedstock [bahan baku] yang lain, untuk feedstock gas kami tidak terlalu banyak sekarang," kata Fajar saat dihubungi, Selasa (15/2/2022).

Fajar melanjutkan, sejumlah investasi di industri petrokimia mengalir ke pengembangan fasilitas pengolahan bahan baku yang fleksibel, artinya dapat mengolah gas, minyak, atau kondensat.

Menurut Fajar, kenaikan harga komoditas seperti minyak dan gas di pasar dunia menjadi momentum bagi industri dalam negeri yang menggunakan bahan baku Nafta. Pasalnya, kenaikan harganya diprediksi tidak setinggi di pasar dunia sehingga dapat tetap mempertahankan daya saing.

Adapun, gas alam sebagai bahan bakar industri telah dijamin ketersediaan dan harganya melalui harga gas bumi tertentu (HGBT) US$6 per MMBTU meski baru terbatas pada tujuh sektor industri saja. Industri petrokimia masuk dalam tujuh sektor penerima HGBT.

Fajar mengatakan sebaran HGBT di industri petrokimia yang masih bermasalah yakni di Jawa Timur karena terkait kendala pasokan dari hulu.

"Di Jawa Timur agak terkendala, ada beberapa sumur [gas] yang menjalani perawatan rutin, dan sempat beberapa kali mengalami titik kritis," katanya.

Sementara di kawasan lain seperti Jawa Barat dan Banten, sebaran HGBT relatif merata. Bahkan karena kebijakan tersebut, sejumlah industri berniat menambah investasi sehingga akan mengajukan kuota gas tambahan.

"Ada beberapa yang tambah kapasitas dan investasi, kami sedang mengajukan untuk tambahan kuota sampai 2025," lanjutnya.

Menurut catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), serapan HGBT ke tujuh industri penerima pada 2021 sebesar 81,08 persen dari total alokasi 1.241 BBTUD. Serapan ke industri petrokimia termasuk yang paling tinggi yakni 81,82 persen dari total alokasi 94,46 BBTUD. Alokasi terbesar diberikan untuk industri pupuk sebesar 842,26 BBTUD dengan realisasi serapan 86,69 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper