Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Asing Untuk Proyek IKN, REI Masih Tunggu Skema PPP

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) telah menunjuk REI untuk ikut serta mendukung pembangunan IKN baru.
Desain eksterior yang bakal menjadi Istana Kepresidenan di Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur, Selasa (4/1/2022)./ Antara @nyoman_nuartarnrn
Desain eksterior yang bakal menjadi Istana Kepresidenan di Ibu Kota Negara Nusantara di Kalimantan Timur, Selasa (4/1/2022)./ Antara @nyoman_nuartarnrn

Bisnis.com, JAKARTA - Real Estat Indonesia (REI) masih menunggu pemerintah dalam menyiapkan skema peluang investasi asing terutama dengan skema public private partnership (PPP) di proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. 

Adapun, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) telah menunjuk REI untuk ikut serta mendukung pembangunan IKN baru.

Rencana pembangunan properti yang disiapkan di IKN meliputi hunian, perkantoran komersial, fasilitas umum, dan infrastruktur. REI yang berada dalam naungan Federasi Real Estat Internasional (FIABCI) juga akan menggandeng pengembang (developer) luar negeri. 

REI pun mengklaim telah melakukan international roadshow campaign yang berlangsung selama dua bulan ini untuk menarik investor asing dalam berinvestasi di program pembangunan IKN Nusantara. 

Wakil Ketua Umum DPP REI Bidang Hubungan Luar Negeri Rusmin Lawin mengatakan REI sudah melakukan sosialisasi ke investor mancanegara dari tahun 2020 hingga 2021 baik melalui kunjungan fisik dan sosialisasi di webinar internasional

"Sejak awal 2020, kami sudah merangkul para strategic stakeholders dari berbagai belahan dunia dalam rangka mensosialisasikan program pembangunan ibu kota Nusantara ini. Kami sudah memantapkan kerjasama dengan menggandeng berbagai stakeholders investasi dan pembangunan dunia," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (13/2/2022). 

Rusmin menuturkan pada prinsipnya para calon investor baik dari Asia, Amerika Serikat, Eropa dan Timur Tengah, ingin ikut terlibat dalam pembangunan IKN Nusantara. 

Adapun bentuk keterlibatan calon investor ini bermacam-macam mulai dari pembiayaan, permodalan, dan kerja sama terbatas aktif dengan pola joint venture (JV) atau joint operation (JO) dengan perusahaan lokal. 

Rusmin mengungkapkan para calon investor ini tertarik untuk membangun properti seperti perumahan, perkantoran, retail, hotel, kawasan industri termasuk industri agro, pendidikan, dan theme park. 

"Mereka pada prinsipnya ikut terlibat, arahan Menteri Bappenas meminta untuk bisa menggandeng perusahaan nasional. Proyeknya mulai dari properti seperti residensial, rumah, ritel, pendidikan, perkantoran, infrastruktur, energi baru terbarukan (EBT), dan termasuk investasi berbau teknologi," katanya. 

Dia menambahkan selama melakukan international roadshow campaign yang berlangsung selama dua bulan ini, hampir semua calon investor menyatakan minatnya dalam berinvestasi di program pembangunan IKN. 

Namun demikian, terdapat persyaratan utama agar investasi ini dapat terealisasikan yakni adanya kepastian dan kerangka hukum yang jelas, skema public private partnership (PPP) yang menarik serta feasible dari sisi bisnis.

Saat ini, REI sedang menunggu kesiapan  pemerintah dalam menyiapkan skema peluang investasi terutama dengan skema PPP. 

"Semoga harapan pemerintah agar mega proyek IKN ini bisa 80%nya dibiayai oleh sektor swasta nasional maupun swasta asing dapat tercapai dan kami memang mendorong agar investor asing bisa bekerja sama menggandeng mitra lokal yang sudah teruji dalam membangun kota kota baru di Tanah Air dan bahkan Mancanegara," ucapnya

Rusmin yang juga menjabat sebagai President FIABCI Regional Asia Pacific Periode 2022 - 2023 ini mengungkapkan pihaknya telah menggandeng untuk wilayah Asia yakni Enterprises International Singapore (IES), Hongkong Trade and Development Council (HKTDC), The Japan Conference On Overseas Development of Eco-Cities (J-Code), The National Agency for Administrative City Construction (NAACC), Iskandar Regional Development Authority (IRDA), Astaka Holdings, Janadcs Group, AWS Group dan KVG group asal malaysia.

Di Eropa, REI menggandeng Bulgaria Chamber of Commerce, Bulgaria Industrial Association, The 2000 Wattcity Society Asociation Switzerland , Fundacio Metropoli Spanyol dan Immobilien Makler AG Germany. 

Di Asia Tengah, kami menggandeng Tashkent Trade and Investment Department, Kazhakstan Networking Partners Group, Aristan Group dan Mallow Islands Group.

REI juga menggandeng pakar investasi dan pengembangan dari Amerika Serikat seperti Sillicon Valley di San Francisco Dr Lawrence Souza, pakar global investment dari Georgetown University Dr William Endsley. 

Selain itu, beberapa pengembang yakni Cascadia Developments Partners, Eco Industrial House, Yareton Investments Funds, Chinese American Reak Estate Association, Cora Global Developments. 

Tak hanya itu, juga terdapat perusahaan pembiayaan seperti Hanover Bank, We Lend Group, Express Capital Financing, Chase Bank, dan Empire State Bank.

"Untuk di Timur Tengah yaitu Dubai, United Arab of Emirates, REI bertemu langsung dengan para raksasa konglomerat properti seperti Emaar Properties Group, Damac Properties Group,  Azizi Developments Group, Dubai Property Holdings, Diamond Developers, Ritossa Gamily Office Dubai dan perwakilan dari Sheikh Tahnoon bin Saeed bin Tahnoon Alh Nahyan Group. Di Abu Dhabi, REI melobby para top management dari Masdar Group, ADQ Group dan Mubadala Group serta para petinggi FIABCI Emirates," tuturnya. 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper