Bisnis.com, JAKARTA – PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk. (IATA) resmi mengubah nama dan aktivitas bisnisnya menjadi PT MNC Energy Investments Tbk.
Executive Chairman MNC Hary Tanoesoedibjo menjelaskan, perusahaan mengubah kegiatan usaha utamanya dari perusahaan pengangkutan udara niaga dan jasa angkutan udara menjadi bidang investasi dan perusahaan induk, khususnya di sektor pertambangan batu bara. Perubahan tersebut dilakukan untuk memitigasi kerugian akibat pandemi Covid-19.
“Mengingat industri penerbangan masih belum pulih, IATA meyakini ekspansi di bidang usaha baru menjadi solusi untuk memperbaiki nilai perusahaan,” ujarnya, Kamis (10/2/2022).
Harry melanjutkan, perubahan bisnis tersebut juga dilakukan dengan memanfaatkan momentum yang timbul dari lonjakan harga dan permintaan komoditas batu bara. IATA pun mengambil langkah strategis dengan merambah ke sektor energi, khususnya tambang batu bara.
Berdasarkan laporan keuangan, IATA mencatatkan pendapatan usaha sebesar US$7,2 juta di September 2021, naik 15 persen dibandingkan dengan periode sama di 2020 yang mencapai US$6,3 juta.
Akan tetapi, kenaikan tersebut diikuti dengan kenaikan berbagai beban usaha yang menghasilkan rugi bersih sebesar US$4,7 juta untuk periode yang berakhir pada 30 September 2021.
Baca Juga
Kerugian itu pun naik dibandingkan dengan rugi bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$2,1 juta.
Perubahan aktivitas bisnis utama tersebut dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). IATA dari yang sebelumnya transportasi udara menjadi perusahaan investasi, dengan investasi pada unit-unit bisnisnya yang bergerak di bidang usaha pertambangan, infrastruktur, dan transportasi udara.