Bisnis.com, JAKARTA – Produsen kaca PT Mulia Industrindo Tbk. (MLIA) membidik pertumbuhan penjualan 8 persen sepanjang tahun ini, setelah mencatatkan kenaikan 20 persen pada tahun lalu.
Direktur Mulia Industrindo Henry Bun mengatakan kaca pengaman untuk otomotif mencatatkan pertumbuhan nilai penjualan terbesar pada tahun lalu sebesar 48 persen, diikuti kaca botol sebesar 20 persen, dan blok kaca untuk properti sebesar 10 persen.
Sementara itu, penjualan kaca lembaran tidak berubah dari posisi 2020. Masifnya peningkatan penjualan kendaraan roda empat tahun lalu menjadi motor utama pertumbuhan penjualan kaca pengaman.
"Secara keseluruhan nilai penjualan dalam rupiah naik 20 persen dibanding tahun 2020," kata Henry kepada Bisnis, belum lama ini.
Pada tahun ini, penjualan kaca botol diproyeksi tumbuh 8 persen, kaca blok tumbuh 6 persen, dan kaca pengaman otomotif tumbuh 20 persen. Dia juga menggarisbawahi pada tahun lalu utilitas kapasitas produksi kaca perseroan berada pada angka maksimal.
Adapun, kapasitas produksi kaca lembaran MLIA sebesar 620.500 ton per tahun, diikuti botol kemasan 220.825 ton per tahun, blok kaca 96.725 ton per tahun, dan kaca pengaman otomotif 195.000 ton per tahun.
Meski memproyeksikan pertumbuhan produksi dengan kapasitas yang terpakai maksimal, Henry mengatakan perseroan belum akan menambah fasilitas produksi pada tahun ini.
Sebelumnya, Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) mencatat volume produksi kaca lembaran pada tahun lalu tumbuh 12,8 persen menjadi 1,24 juta ton dari capaian 2020 sebesar 1,1 juta ton.
Tahun ini, asosiasi menargetkan pertumbuhan volume produksi 5 persen saja, mengingat basis capaian pada 2021 yang cukup tinggi. Perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) dinilai dapat menjadi katalis positif bagi industri kaca.