Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemulihan Ekonomi, Apindo: Jangan "Direm Mendadak" Lagi

Kondisi pemulihan ekonomi yang sedang berjalan diharapkan tak dihambat dengan kebijakan pembatasan ketat sebagaimana tahun lalu.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani. /Bisnis.com
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kondisi pemulihan ekonomi yang sedang berjalan diharapkan tak dihambat dengan kebijakan pembatasan ketat sebagaimana tahun lalu.

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan bergeliatnya ekonomi domestik sudah terbukti menggerakkan Indonesia dari kontraksi dan resesi. Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani berharap pelaksanaan vaksinasi dapat terus digenjot dan pembatasan ketat tak lagi terulang.

"Kami sudah pelajari dua tahun, begitu ditarik remnya langsung kontraksi. Jadi bagaimana bisa mengendalikan antara gas dan rem, tapi ini jangan direm mendadak lagi," kata Hariyadi saat dihubungi, Rabu (26/1/2022).

Dia juga mengatakan, jika ekonomi domestik bisa dipertahankan stabilitasnya, risiko berlanjutnya kendala rantai pasok dan lonjakan inflasi tidak akan memberikan tekanan yang berarti.

Di sisi rantai pasok, Hariyadi berpendapat akan terjadi keseimbangan dan penyesuaian yang dilakukan pelaku usaha seiring dengan pergerakan perdagangan dunia.

"Perdagangan bergerak, otomatis arus akan bergerak kembali. Kalau kurang akan ada yang mengisi," ujarnya.

Mengenai risiko lonjakan inflasi, menurutnya, masih dapat diredam oleh pemulihan daya beli masyarakat sejauh ini.

Sebelumnya, International Monetary Fund (IMF) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,6 persen pada tahun ini, dari prediksi sebelumnya 5,9 persen.

Meski ekonomi Indonesia pada tahun ini dan 2023 diperkirakan tetap akan menguat di tengah moderasi pertumbuhan ekonomi global, beberapa risiko tetap perlu diwaspadai seperti gangguan rantai pasok, lonjakan inflasi, penurunan daya beli, serta beban utang pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper