Bisnis.com, SERPONG – Summarecon Serpong, anak usaha PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) meluncurkan klaster terbaru bernama Leonora di distrik Melody, Kawasan Symphonia, Serpong, sebanyak 78 unit pada tahap pertama.
Leonora merupakan klaster keempat yang berada di Distrik Melody, yaitu Klaster Martinez, Agnesi, dan Baroni yang mulai melakukan proses serah terima sejak tahun lalu.
Head Of Marketing Summarecon Serpong Liu Yanto Chandra mengatakan bahwa Klaster Leonora menawarkan rumah dengan keistimewaan the real attic dengan pemanfaatan ruang di bagian atap yang fleksibel dan optimal.
Ruang di bagian atap tersebut dapat difungsikan menjadi working space, mini library, ruang yoga, mini studio, ruang belajar anak, bahkan bisa dijadikan kamar tidur, dan lainnya.
Klaster Leonora akan memiliki 266 unit rumah yang berada di lahan seluas 4,1 hektare. Pada tahap pertama, Summarecon Serpong meluncurkan 78 unit hunian yang terdiri dari 2 tipe, yakni lebar 6 sebanyak 35 unit, dan lebar 7 sebanyak 43 unit.
“Klaster Leonora akan diluncurkan pada 19 Februari 2022 mendatang dengan sistem penjualan online, show unit akan mulai dibuka pada Jumat, 28 Januari 2022. Kami akan membuka tahap berikutnya apabila permintaan pada saat launching di atas 78 unit,” ujarnya, Kamis (27/1/2022).
Baca Juga
Pihaknya menargetkan dapat meraup marketing sales senilai Rp150 miliar dari penjualan Klaster Leonora tahap pertama.
Adapun, untuk ukuran lebar 6 meter X panjang 12 meter memiliki tiga pilihan bangunan atau layout, yakni deluxe, premium dan premium attic standard atau corner dengan atau tanpa attic seluas 80 meter persegi hingga 125 meter persegi dengan harga mulai dari Rp1,7 miliar.
Lalu untuk lebar 7 meter x panjang 12 meter memiliki bangunan, yakni deluxe, premium, dan premium attic standard atau corner dengan atau tanpa attic yang luas bangunan 92 meter persegi hingga 144 meter persegi dibanderol mulai dari Rp2 miliar.
“Rumah dengan ukuran 84 meter persegi bangunannya 144 meter persegi. Ini sudah luas untuk para anggota keluarga berbagi ruang. Total kami di klaster ini ada 4 kamar, di mana 1 kamar berada di lantai dasar. Untuk tipe yang memiliki attic ini harganya mulai Rp2 miliaran, sedangkan yang non-attic harganya mulai Rp1,7 miliaran,” ujarnya.
Pembangunan klaster Leonora tahap pertama direncanakan membutuhkan waktu selama 24 bulan, di mana pembangunan dimulai setelah Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB).
“Jadi 19 Februari launching, diharapkan dapat serah terima nanti mulai awal Maret 2024. Lalu pembangunan mulai bulan ketiga sampai dengan bulan keenam dari launching,” ucapnya.
Dia menjelaskan, Summarecon Serpong menawarkan sistem pembayaran beragam, mulai dari tunai keras, KPP express, pembayaran bertahap 12 hingga 24 kali, uang muka 10 persen yang dapat dicicil 10 kali, atau uang muka 15 persen dicicil 18 kali, hingga beragam penawaran KPR dari sembilan bank mitra perusahaan.
“Khusus penjualan perdana, calon konsumen berhak atas voucer elektronik senilai Rp20 juta,” tutur Liu.
Executive Director Summarecon Serpong Magdalena Juliati menuturkan, pandemi membawa perubahan signifikan terhadap gaya hidup masyarakat, tidak terkecuali dalam memilih tempat tinggal, karena banyak aktivitas dan produktivitas lebih banyak dilakukan di rumah.
“Kami banyak mendapatkan permintaan atas hunian yang sehat dan dapat memfasilitasi banyak kegiatan dalam waktu bersamaan, hal ini mendorong kami untuk terus menggali ide agar dapat menjawab permintaan pasar di tengah adaptasi kebiasaan baru pandemi Covid-19, dan pada akhirnya terwujud dalam Klaster Leonora,” ujarnya.
Klaster Leonora sendiri mengusung konsep green and smart living sebagai hunian yang sehat bagi setiap penghuninya.
