Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memprediksi sejumlah sektor industri termasuk logistik mampu bertumbuh hingga maksimal dua digit pada 2022.
Ketua Umum ALI Mahendra Rianto mengatakan pertumbuhan volume bisnis untuk winner industry dalam negeri di masa pandemi Covid-19 seperti farmasi, peralatan medis, logistik, penyedia jasa ICT, Fast Moving Consumer Good atau FMCG, e-commerce, dan mid/last mile logistics diperkirakan maksimal dua digit.
"Walaupun pada semester kedua tahun 2021 terdapat gangguan kelangkaan kontainer dan naiknya biaya angkutan laut domestik, sebagian industri nasional masih memiliki ketergantungan yang tinggi dalam bahan baku impor, akibat dari kelangkaan kontainer global mengganggu ketersediaan volume inventori pada sisi pasokan [sourcing]," ujarnya dalam laporan Outlook Supply Chain dan Logistik Indonesia 2022, Rabu (26/1/2022).
Menurutnya, kondisi kelangkaan kontainer dan ketergantungan yang tinggi dalam bahan baku impor tersebut mengakibatkan perlambatan pada proses produksi dan berkurangnya kapasitas pasokan barang jadi ke pasar.
Bukan itu saja, hal ini juga terjadi dengan adanya dampak dari beberapa rencana penerapan regulasi seperti Over Dimension and Over Load (ODOL), penyesuaian harga BBM, dan penerapan standar uji emisi transportasi logistik yang biasanya berpotensi memunculkan perubahan pada struktur harga pokok barang dalam industri tersebut.
"Selain itu juga terjadi peningkatan biaya inventori. Hal ini akan bermuara ke biaya supply chain total yang cenderung lebih tinggi," tutur Mahendra.
Baca Juga
Lebih lanjut dengan mulai masuknya varian Omicron ke Indonesia yang dapat memicu kembali pembatasan kegiatan, ALI memprediksi growth dari winner industry tersebut akan terus berlanjut dengan tingkat pertumbuhan yang hampir sama dengan tahun lalu.
Sementara untuk pemulihan ekonomi keseluruhan, sambung Mahendra, paling cepat baru dapat dicapai pada 2024.
Krisis pandemi Covid-19 menghambat pergerakan supply chain global dan nasional. Dalam konteks ini, gangguan terhadap aliran barang di level nasional maupun global tak dapat dipungkiri. Namun layaknya sebuah musibah, selalu ada hikmah yang perlu diambil.
"Meskipun secara keseluruhan terdapat gangguan atas pegerakan barang domestik maupun global, tetapi terdapat ada bidang-bidang khusus yang justru menikmati keuntungan dari adanya pandemi seperti pelaku e-commerce dan last-mile delivery," imbuhnya.