Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyampaikan bahwa dana Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) 2021 dimanfaatkan untuk sejumlah program penelitian. Di antara program penelitian yang didanai adalah alat deteksi Covid-19 GeNose hingga mobil listrik untuk tamu negara pertemuan forum G20.
Pada rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi XI DPR RI hari ini, Direktur Utama LPDP Kemenkeu Andin Hadiyanto mengatakan terdapat 1.668 project riset yang didanai oleh LPDP dari 2013 hingga akhir 2021. Kemudian, 1.578 riset di antaranya masih berlangsung atau ongoing, dan 90 riset telah selesai atau rampung.
"Kebanyakan riset itu multiyears. Ada yang dua sampai empat tahun. Pada 2021 ada 17 kontrak [riset] baru sesuai dengan prioritas riset nasional terkait dengan ketahanan pangan, industri 4.0, kesehatan dan farmasi, serta lainnya," jelas Andin, dikutip dari siaran melalui YouTube DPR RI, Rabu (26/1/2022).
Salah satu riset yang didanai oleh LPDP untuk penanganan Covid-19. Riset yang dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tersebut ditujukan untuk alat pelindung diri (APD) hingga GeNose.
Sebagai informasi, GeNose merupakan alat deteksi Covid-19 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang resmi mengantongi izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Di BRIN itu ada riset untuk Covid-19 dan prioritas nasional. Mulai dari pencegahan seperti APD dan GeNose, itu yang mendanai LPDP," ujarnya kepada anggota Komisi XI DPR RI.
Baca Juga
Andin menambahkan bahwa LPDP juga mendanai riset pengembangan kendaraan listrik untuk tamu pertemuan G20, dari negara-negara asing.
"Nanti akan ada mobil listrik untuk tamu-tamu G20, risetnya yang mendanai itu LPDP. Kita sangat suportif [untuk] kendaran-kendaraan listrik seperti itu," jelasnya.
Adapun, LPDP mencatat terdapat 17 kontrak riset baru yang didanai oleh LPDP selama periode 1 Januari hingga 31 Desember 2021. Total pendanaan yang dikucurkan oleh LPDP untuk kontrak riset baru tersebut adalah sebesar Rp281,46 miliar.