Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Moodys Analytics: Inflasi Indonesia 2022 Bisa Capai 2,9 Persen

Moody’s Analytics memperkirakan inflasi Indonesia pada 2022 bisa capai 2,9 persen.
Wibi Pangestu Pratama
Wibi Pangestu Pratama - Bisnis.com 21 Januari 2022  |  15:46 WIB
Moodys Analytics: Inflasi Indonesia 2022 Bisa Capai 2,9 Persen
Moody's Investor Service - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Moody’s Analytics memperkirakan inflasi Indonesia pada 2022 akan naik hingga 2,9 persen. Sejumlah aspek perlu dicermati perkembangannya agar laju inflasi stabil dan terjaga.

Ekonom Asia Pasifik Senior dari Moody's Analytics, Katrina Ell menjelaskan bahwa pihaknya memproyeksikan tingkat inflasi Indonesia dapat mencapai 2,9 persen pada 2022 dan meningkat menjadi 3,9 persen pada 2023.

Proyeksi itu lebih tinggi dari inflasi 2021, yang berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) di angka 1,87 persen.

Katrina menilai bahwa Indonesia cukup rentan terhadap arus keluar modal karena tingginya kepemilikan asing atas obligasi yang diterbitkan pemerintah, yakni berkisar 23 persen. Rasio itu memang menurun dari 2017 yang masih berkisar 40 persen.

Hal tersebut menyebabkan masih adanya sentifitas terhadap obligasi yang berfungsi untuk mendanai defisit transaksi berjalan.

"Fundamental lain di Indonesia kali ini lebih baik. Cadangan devisa meningkat. Defisit transaksi berjalan telah dipersempit oleh surplus perdagangan Indonesia yang didukung oleh harga komoditas yang tinggi, dan inflasi berada di bawah kisaran target bank sentral 2 persen hingga 4 persen," tulis Katrina dalam risetnya, Jumat (21/1/2022).

Dia menilai bahwa pertumbuhan harga produsen akan tetap moderat, tetapi mulainya kembali percepatan pertumbuhan harga menimbulkan risiko yang harus menjadi perhatian, terutama jika ada lebih banyak kekurangan sumber daya saat sejumlah negara menghadapi musim dingin.

"Selain itu, penyebaran varian omicron juga meningkatkan risiko kemacetan rantai pasok yang menambah biaya transportasi dan logistik," tulis Katrina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Inflasi moody's inflasi indonesia
Editor : Rio Sandy Pradana

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top