Bisnis.com, JAKARTA – Real Estat Indonesia (REI) meyakini kondisi properti, khususnya rumah tapak di wilayah Jabodebek dan Banten akan mengalami pertumbuhan yang positif sepanjang tahun ini.
Wakil Ketua Umum REI Bambang Eka Jaya mengatakan bahwa perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) membuat para pemangku kepentingan optimistis sektor properti tahun ini akan tumbuh positif.
“Perpanjangnya PPN DTP masih menjadi faktor pendorong pertumbuhan sektor perumahan,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (17/1/2022).
Tax amnesty jilid II yang sedang berlangsung, kata dia, juga akan memberikan dampak positif terhadap sektor properti, khususnya di segmen menengah ke atas.
Adapun, segmen yang diminati konsumen saat ini adalah rumah kelas menengah untuk segmen komersial, dan hunian yang masuk dalam fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) untuk rumah bersubsidi.
“Untuk segmen rumah dengan harga Rp2 miliar tentu masih bergairah dengan insentif pemerintah dan LTV 0 persen dari Bank Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga
Selain itu, dia juga menyampaikan bahwa hunian di Tangerang Selatan masih akan menjadi primadona bagi para pencari rumah. Kemudian disusul oleh Bekasi dan Bogor, karena masifnya pembangunan infrastruktur di kawasan tersebut.
Terkait rerata harga rumah yang diklaim turun hingga 37 persen, dia menyebut bahwa hal tersebut disebabkan oleh daya beli masyarakat yang juga mengalami pelemahan.
“Kalau karena siklusnya memang tidak harga yang turun, tetapi unit rumah yang tersedia turun. Memang betul akhir tahun umumnya turun, tetapi ini juga rerata yang turun. Artinya kemampuan untuk beli rumah ada di harga itu,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga mengatakan bahwa permintaan rumah yang meningkat di kuartal II/2021 karena perpanjangan PPN DTP membuat harga properti meningkat.
“Begitu PPN DTP diluncurkan pada Maret 2021, sehingga membuat konsumen kaget, dan segera memburu rumah ready stock,” jelasnya.