Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manufaktur Serap 1,2 Juta Tenaga Kerja Baru Tahun 2021

Saat tahun pertama pandemi Covid-19 di Indonesia atau 2020, jumlah tenaga kerja mengalami kontraksi 1,71 juta orang menjadi 17,43 juta dari 19,14 juta pada 2019. 
Pekerja pabrik pulang seusai bekerja di salah satu pabrik makanan di Jakarta, Sabtu (11/4/2020). /Bisnis-Abdurachman
Pekerja pabrik pulang seusai bekerja di salah satu pabrik makanan di Jakarta, Sabtu (11/4/2020). /Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian mencatat serapan tenaga kerja di industri manufaktur mencapai 1,2 juta orang pada 2021 menjadikan jumlah totalnya menjadi 18,64 juta orang. Kendati demikian, tambahan tenaga kerja tahun lalu belum menutup koreksi yang terjadi pada 2020. 

Saat tahun pertama pandemi Covid-19 di Indonesia, jumlah tenaga kerja mengalami kontraksi 1,71 juta orang menjadi 17,43 juta dari 19,14 juta pada 2019. 

Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, pemulihan sektor industri yang sedang berlangsung saat ini harus diiringi dengan peningkatan kompetensi untuk mengkerek daya saing.

"Seiring dengan bangkitnya sektor industri, ada tambahan penyerapan tenaga kerja sebanyak 1,2 juta orang di tahun 2021, sehingga jumlah tenaga kerja di sektor industri saat ini meningkat menjadi 18,64 juta orang," kata Agus dalam sambutan secara virtual pada Munas Forum Lembaga Mahasiswa Perindustrian Indonesia (FLMPI) ke XXIV, Rabu (12/1/2022).  

Adapun pada tahun ini Kemenperin menargetkan serapan tenaga kerja sebanyak 2,2 juta orang menjadi 20,84 juta orang. Hal itu seiring dengan target investasi yang berkisar Rp300 triliun hingga Rp310 triliun pada 2020, naik dari proyeksi realisasi 2021 sebesar Rp280 triliun hingga Rp290 triliun.

Sementara itu, pertumbuhan industri manufaktur ditarget 4,5 persen hingga 5 persen pada tahun ini dan 4 persen sampai 4,5 persen pada 2021.

Agus juga menyebutkan bahwa SDM yang berkualitas akan mampu mendorong tujuh sektor industri utama dalam agenda Making Indonesia 4.0, yakni industri makanan dan minuman, tekstil dan busana, otomotif, kimia, elektronika, farmasi, serta alat kesehatan.
"Ketujuh sektor ini memberikan kontribusi sebesar 70 persen dari total PDB manufaktur, 65 persen ekspor manufaktur, dan menyerap 60 persen pekerja industri," sebut Menperin.

Adapun, kontribusi industri manufaktur terhadap PDB pada triwulan III/2021 sebesar 17,33 persen, masih menjadi yang tertinggi di antara sektor ekonomi lainnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper