Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bank sentral akan menghindari meningginya inflasi dan memberikan peringatan bahwa perekonomian AS setelah pandemi akan berbeda dari sebelumnya.
"Kami akan menggunakan cara kami untuk mendukung ekonomi dan pasar tenaga kerja yang kuat untuk menghindari kenaikan inflasi yang mengakar," kata Powell dalam pernyataan pembuka dengar pendapat dengan Komite Senat Perbankan, seperti dikutip Bloomberg pada Selasa (11/1/2022).
"Kami dapat mulai melihat bahwa perekonomian setelah pandemi mungkin akan berbeda dari berbagai hal. Pencapaian tujuan perlu mempertimbangkan perbedaan-perbedaan ini," katanya dalam sambutannya, yang dirilis pada Senin menjelang sidang Selasa.
Merespons memanasnya inflasi, bank sentral AS telah mengeluarkan sinyal pengetatan moneter lebih dini dengan menaikkan suku bunga.
Pada Desember, seluruh pejabat The Fed satu suara soal kenaikan suku bunga yang mendekati nol tahun ini dengan perkiraan median kenaikan 3 kali. Pandangan itu berubah dibandingkan pada September ketika sembilan dari 19 pejabat tidak melihat akan adanya kenaikan suku bunga pada 2022.
Para pembuat kebijakan meyakini pasar tenaga kerja akan menguat dan kemunculan varian omicron dapat mendisrupsi suplai barang, jasa, hingga pekerja.
Baca Juga
Seperti diketahui, Powell telah memangkas suku bunga menjadi nol pada awal penyebaran Covid-19 pada 2020. The Fed juga telah melakukan pembelian efek dalam jumlah besar atau quantitative easing dan meluncurkan jaring pengaman terbesar sepanjang sejarah AS.
Powell dalam sambutannya memuji pekerjaan pengawasan dan pengawasan keuangan The Fed selama empat tahun terakhir.
“Kami bekerja untuk meningkatkan akses publik ke pembayaran instan, mengintensifkan fokus dan upaya pengawasan kami pada ancaman yang berkembang seperti perubahan iklim dan serangan siber," ujarnya.
Powell belum lama ini mendapatkan kembali kepercayaan Presiden AS Joe Biden untuk meneruskan masa jabatan kedua di bank sentral AS. Gubernur ditunjuk sebagai Wakil Gubernur The Fed, menggantikan Richard Clarida yang mundur dari jabatannya per 14 Januari.
Pengunduran dirinya tidak lepas dari kontroversi kegiatan perdagangan obligasi yang dilakukan Clarida pada 2020.
Kepergian Clarida akan menjadikan kursi gubernur kosong. Gedung Putih akan segera mengumumkan daftar kandidat untuk mengisi kursi tersebut.